Celine Dion Kehilangan Sang Malaikat Tak Bersayap

Vega Probo | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 09:48 WIB
Suami Celine Dion, Rene Angelil, mengembuskan napas terakhir pada Kamis (14/1), setelah lama menderita kanker tenggorkan.
Celine Dion dan malaikat tak bersayapnya, Rene Angelil. (CNNIndonesia/Getty Images/John Shearer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duka seolah tak mengenal waktu. Baru beberapa hari meniti Tahun Baru 2016, Celine Dion berduka melepas kepergian sang suami, Rene Angelil, untuk selamanya, pada Kamis (14/1).  

“Rene Angelil, 73, meninggal dunia pada pagi ini di rumahnya di Las Vegas setelah sekian lama berjuang melawan penyakit kanker,” kata juru bicara Dion kepada CNN.

“Pihak keluarga memohon privasi mereka tak diusik selama masa berkabung; detail lebih lanjut akan diberitahukan pada waktu mendatang,” demikian tulisan di wbsite Dion.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak lama, Angelil bertindak sebagai manajer bagi sang istri. Namun per 2014, ia mengundurkan diri karena menderita kanker. Pada Agustus 2015, Dion pun cuti nyanyi demi mengurus suami.

Kabar duka ini juga disampaikan Dion melalui akun media sosial. Sementara itu, pegawai The Clark County Coroner menyatakan, Angelil meninggal akibat kanker tenggorakan.

“Kami menyatakan bahwa Tuan Angelil meninggal secara alami. Tidak ada investigasi lanjutan terhadap kematiannya,” demikian pernyataan pegawai The Clark County Coroner.

Angelil bertemu Dion sejak masih belia, 12 tahun. Ketika itu, Dio bersama saudara laki-lakinya mengirimkan demo kepada Angelil yang sudah dikenal sebagai produser andal.

Tak beroleh respon cepat, Dion pun menelepon Angelil dan langsung menyanyi saat itu juga. Saat mengaudisi Dion pada Januari 1981, Angelil langsung jatuh hati pada suara indah Dion.

Album debut La Voix du Bon Dieu pun digarap, dan dalam waktu singkat, pamor Dion makin mengilap. Terlebih setelah menjuarai kontes Eurovision di Dublin, Irlandia, pada 1988.

Saat menjadi bintang tamu acara bincang-bincang Larry King Live, Angelil mengaku pada saat itu, sebelum era 1990-an, dirinya dan Dion sama-sama jatuh cinta dan menjalin romansa.

Pasangan ini dikarunian tiga anak, Rene-Charles (14tahun) serta si kembar Nelson dan Eddy (lima tahun), juga tiga anak dari perkawinan Angelil terdahulu: Anne-Marie, Jean-Pierre and Patrick.

Semula banyak orang menyangsikan keutuhan rumah tangga pasangan yang bertaut usia 26 tahun ini—Angelil 73 tahun dan Dion 47 tahun. Namun keduanya membuktikan bisa langgeng.

Sekalipun dipandang sebagai pasangan yang tak serasi bagi Dion, eksistensi Angelil tak bisa dianggap sepele. Dialah  si “tangan dingin” yang berjasa memoles karier Dion.

Puncaknya, Dion yang baru berusia 24 tahun, pada 1992, berduet dengan Peabo Bryson menyanyikan lagu Beauty and the Beast untuk film berjudul sama produksi Disney. Lagu itu meraih piala Oscar dan Grammy.

“Itulah kunci sukses kami menuju Amerika, pada poin itu, Beauty and the Beast adalah lagu pertama yang nge-hit di Amerika,” kata Vito Luprano, petinggi Sony Music Canada, ketika itu.

Dion makin populer saat menyanyikan lagu tema film Titanic (1997), My Heart Will Go On. Sejak itu, ia dan Angelil berdomisili di Las Vegas. Dion tak surut kebanjiran tawaran nyanyi.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER