J.K. Rowling 'Semprit' Juru Bicara Donald Trump

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2016 15:12 WIB
Sang penulis novel Harry Potter geram terhadap Katrina Pierson, juru bicara Donald Trump, yang mengungkit isu rasial.
Penulis novel Harry Potter, J.K. Rowling. (REUTERS/Suzanne Plunkett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penulis novel Harry Potter, J.K. Rowling, kembali menulis cuitan yang mengkritik kampanye calon presiden AS, Donald Trump.

Rowling melakukan hal tersebut karena geram dengan Katrina Pierson, juru bicara Trump, yang sempat mengungkit isu rasial mengenai Barack Obama dan Mitt Romney melalui cuitannya di Twitter pada Januari.

"Ayah Obama lahir di Afrika, ayah Romney lahir di Meksiko. Masih adakah keturunan berdarah murni? #CNNDebate," tulis Pierson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan tersebut menggelitik Rowling. Dalam cuitannya di Twitter, sang penulis berkebangsaan Inggris tak sekadar menautkan lagi cuitan Pierson. ia juga menganggap Pierson tak ubahnya Death Eaters.

Death Eaters ialah karakter dalam kisah Harry Potter yang sangat membenci penyihir berdarah campuran. Menurut Death Eaters, penyihir berdarah campuran tidak pantas disebut penyihir sejati.

"Death Eaters masih ada di antara kita," tulis Rowling sambil menyisipkan cuitan Pierson.

Bukan hanya Pierson yang disamakan Rowling dengan karakter keji di kisah Harry Potter. Pada Desember, Rowling menyebut Trump mirip si bengis Lord Voldemort.

Jika Rowling membandingkan Trump dengan Voldemort, Philadelphia Daily News membandingkan Trump dengan Adolf Hitler.

Sementara senator dari Carolina Selatan, Lindsey Graham menyebut Trump sebagai orang yang suka “mengorbankan ras tertentu, xenofobia, orang religius yang fanatik.”

Ini juga bukan pertama kali Rowling berkomentar soal politik. Rowling, yang sering dijuluki Sang Ratu oleh penggemar Harry Potter, beberapa kali melontarkan opininya tentang kondisi politik dunia.

Sementara itu, Trump membela diri dengan mengatakan keinginannya melarang kaum muslim memasuki Amerika hanya sementara, sampai mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi di negara tersebut.

(ard/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER