Sid Vicious, Korban Kekelaman Dunia Punk Era 70-an

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 19:17 WIB
Sid Vicious ditemukan tidak bernyawa karena overdosis heroin di usianya yang baru 21 tahun.
Nancy dan Sid Vicious semasa hidup. (Daily Express/Hulton Archive/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sex Pistols mungkin hanya menjadi band punk pada umumnya jika Sid Vicous tidak menjadi anggotanya.

Menurut tulisan dari buku England's Dreaming karya Jon Savage, Sid Vicious lahir dengan nama John Simon Ritchie pada 10 Mei 1957 di London dari orang tua yang merupakan anggota pasukan pengamanan Kerajaan Inggris.

Meski keluarganya serba kaku, namun sang ayah, yang bekerja sebagai pasukan pengamanan Buckingham Palace, merupakan peniup trombon London Jazz Scene.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua Sid Vicious bercerai pada 1965. Ibunya menikah lagi dan hak asuh Sid Vicious jatuh ke tangannya.

Enam bulan setelah menikah, ayah tiri Sid Vicous meninggal dunia. Sid Vicious harus tinggal berdua dengan ibunya.

Sid Vicous bertemu dengan John Lydon (alias Johny Rotten yang kemudian menjadi anggota Sex Pistols), salah satu personel Sex Pistols, saat keduanya menjadi murid di Hackney Technical College pada 1973.

Rotten yang pertama kali menamainya Sid Vicous. Nama itu terinspirasi oleh kejadian saat Sid Vicous digigit oleh binatang hamster peliharaan Rotten yang bernama Sid.

"Sid sangat ganas (vicious)!" teriak Sid Vicous ketika digigit hamster.

Semenjak saat itu, Sid Vicious dan Rotten berteman dekat. Mereka pun sering mengamen dengan alat musik tamborin di sekitar London.

Pertemuan dengan Malcolm McLaren

Sayangnya, pemuda berambut jigrak itu tidak pernah lulus sekolah menengah atas.

Ia menghabiskan kehidupan remajanya dengan mabuk-mabukan dan mencintai musik punk.

Umur 17 tahun Sid Vicious bertemu dengan Malcolm McLaren and Vivienne Westwood di sebuah butik bernama SEX di London.

Kebudayaan punk pun semakin dekat dengannya. Masalah keluarga dan semangat pemberontakan pada pemerintahan Inggris yang kaku seketika menjalar di tubuhnya yang kurus kering.

Karier bermusik Sid Vicious dimulai pertama kali pada 1976. Ia pernah bermain drum untuk penampilan perdana Siouxsie and the Banshees di London.

Tapi keinginan Sid Vicous untuk menjadi vokalis The Damned harus pupus, lantaran ia telat datang ke audisi.

Sid Vicous marah dan berbuat onar dengan melemparkan gelas-gelas dari meja bar dalam penampilan The Damned. Ia pun harus ditahan oleh pihak berwajib.

Bisa dibilang kehidupan Sid Vicous diselamatkan oleh McLaren dan Westwood. Tidak lama dibebaskan, McLaren dan Westwood menawarinya pekerjaan di SEX.

Buku tentang Charles Manson menjadi teman Sid Vicious selama menjaga toko.

Bergabung dengan Sex Pistols

McLaren dan Westwood melihat potensi Sid Vicious untuk menggantikan Glen Matlock, anggota dari band yang mereka bentuk pada 1975, Sex Pistols.

Para anggota Sex Pistols merupakan anak-anak yang biasa nongkrong di SEX, termasuk Rotten.

McLaren berpendapat, jika Rotten adalah suara punk maka Sid Vicious adalah kepribadian punk.

Penampilan Sid Vicious bersama Sex Pistols ialah di London pada 3 April 1977.

Kemampuan bermain bass Sid Vicious sangat payah, namun McLaren memaksanya untuk terus tampil bersama Sex Pistols karena kharismanya di atas panggung sangat menarik.

McLaren lalu meminta Steve Jones untuk melakukan tugas ganda: sebagai pemain gitar dan pemain bass untuk rekaman album perdana mereka, Never Mind the Bollocks, Here's the Sex Pistols.

Kehidupan bebas Sid Vicious memaksanya untuk dirawat di rumah sakit akibat penyakit hepatitis.

Salah satu yang rajin menjenguknya ialah Nancy Spungen, pelacur dan penari stripstis asal Amerika yang juga penggemar berat Sex Pistols.

Kedua memutuskan berkencan. Sid Vicious pun berkenalan dengan heroin melalui Nancy.

Setelah Sex Pistols

Setahun setelah merilis album perdana dan konser di Amerika, Sex Pistols diguncang isu perpecahan.

Perpecahan tersebut dimulai dari pertengkaran antara McLaren, Rotten, Sid Vicious dan Nancy. Para personel Sex Pistols tidak suka dengan kedekatan Sid Vicious dan Nancy yang semakin mengkhawatirkan.

Ketergantungan Sid Vicious akan heroin juga membuat resah manajemen Sex Pistols, karena ia berkali-kali berbuat rusuh ketika tampil.

Setelah album The Great Rock 'n' Roll Swindle pada 19878, di mana Sid Vicious menyanyikan ulang agu My Way milik Frank Sinatra, ia memutuskan hengkang dari Sex Pistols.

Kemudian Nancy mengambil alih kehidupan Sid Vicious sebagai manajer. Keduanya memutuskan tinggal di Chelsea Hotel, hotel favorit para pesohor di Inggris.

Namun ketergantungan Sid Vicious akan narkoba tidak membantu perkembangan karier solonya.

Menjemput Ajal

Tiba-tiba Nancy ditemukan tewas pada 12 Oktober 1978. Ia ditemukan bermandikan darah di dalam kamar mandi kamarnya di Chelsea Hotel.

Diduga, Nancy ditusuk oleh pisau oleh Sid Vicious. Ironisnya, pisau tersebut merupakan kado dari Nancy untuk Sid Vicious.

Namun, Sid juga ditemukan tidak sadarkan diri di lorong hotel akibat pengaruh narkoba.

Ketika ditanya pihak berwajib, ia mengaku tidak tahu bagaimana pembunuhan itu bisa terjadi.

Tapi Vicious tetap dikenai tuduhan pembunuhan berencana, meski beberapa hari kemudian ia bebas dengan jaminan.

Keluar dari penjara pada 1979, Sid Vicious tetap menggunakan narkoba dan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.

Hingga dalam pesta yang diadakan di rumah aktris Michelle Robinson di New York pada 2 Februari 1979, Sid Vicious ditemukan tidak bernyawa karena overdosis heroin di usianya yang baru 21 tahun.

Kisah Sid Vicious beberapa kali diceritakan ulang dalam film layar lebar. Salah satu yang populer berjudul Sid and Nancy yang dirilis pada 1986.

Dalam film arahan sutradara Alex Cox itu, karakter Sid Vicious diperankan oleh Gary Oldman.

Nasib Sid Vicious memang tidak berakhir manis. Tapi jalan hidupnya, bersama Sex Pistols dan Nancy, menjadi sejarah kelam dalam dunia punk yang tidak terlupakan.

[Gambas:Youtube] (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER