Martin Shkreli dan Wu Tang Clan Digugat Seniman Grafis

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2016 10:15 WIB
Seniman Jason Koza mengklaim tidak pernah ada pembicaraan lebih lanjut dengan Wu Tang Clan mengenai pemakaian karya seninya.
Ilustrasi kaset (pcdazero/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sorang seniman grafis asal Long Island, Amerika Serikat (AS), melayangkan gugatan kepada mantan bos perusahaan farmasi yang kontroversial, Martin Shkreli, dan grup band hip hop Wu Tang Clan, atas tuduhan plagiarisme karya seni.

Dilansir dari Billboard, pada Rabu (10/2), sang seniman bernama Jason Koza mengaku karya grafis yang dibuatnya, dua tahun lalu, hanya untuk dipublikasikan di situs web penggemar Wu Tang Clan, bukan untuk sampul album musik komersial.

Koza juga mengklaim tidak pernah ada pembicaraan lebih lanjut dengan Wu Tang Clan mengenai kesepakatan pemakaian karya seninya di luar website.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diketahui, karya seni yang diklaim milik Koza itu kini terpampang nyata di album musik langka milik Wu Tang Clan yang bertajuk Once Upon a Time in Shaolin.

Shkreli terseret dalam kasus ini karena ia membeli album musik tersebut dengan harga fantastis senilai US$2 juta atau setara Rp26,8 miliar!

Dalam perjanjian pembeliannya, Wu Tang Clan meminta agar Shkreli tidak menyebarkan rekaman album tersebut hingga 88 tahun mendatang.

Gugatan Koza berisi permintaan ganti rugi atas hak cipta yang telah dilanggar Wu Tang Clan, Shkreli, produser Wu Tang Clan dan pelelang album Once Upon a Time in Shaolin.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak yang digugat Koza.

Nama Shkreli dikenal publik setelah perusahaannya menjual Daraprim. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi parasit seperti toksoplasma yang biasa diderita oleh seseorang yang terkena gangguan sistem imun, terutama akibat terapi kanker atau infeksi HIV.

Melalui perusahaannya, Shkreli menaikkan harga obat hingga 4.000 persen, dari US$13,50 menjadi US$750 atau sekitar Rp 10 juta. Kenaikkan ini mendapat kecaman dari pelaku industri di negara tersebut.

Dengan kekayaannya, Shkreli diduga membeli album musik langka Once Upon A Time In Shaolin yang hanya ada satu keping di dunia.

Setelah Shkreli ditangkap di rumahnya di Manhattan, pihak kepolisian lalu menulis cuitan yang menyatakan album musik Wu Tang Clan tidak termasuk barang sitaan.

Meski demikian, album musik itu akan tetap disita jika Shkreli terbukti membelinya dari uang haram hasil penggelapan saham.

Penangkapan Shkreli membuat banyak orang bersuka cita. Pasalnya, banyak orang yang sebal dengan keputusannya menaikkan harga obat Daraprim.

Tapi kebahagiaan para pembenci Shkreli tidak berlangsung lama, karena Shkreli pun dibebaskan larut malam dengan jaminan obligasi senilai US$5 juta.

(ard/vga)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER