Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki keterbatasan fisik bukan halangan dalam berkarya. Banyak artis atau musisi yang menyandang disabilitas, mampu menunjukkan potensi diri, bahkan menjadi legenda di industri musik dunia. Stevie Wonder, salah satunya.
Sekalipun buta, ia mahir menciptakan lagu, menyanyi serta memainkan piano dan harmonika. Toh orang tak pernah memandang ia sebelah mata. Sebaliknya, ia menuai pujian berkat kemahiran menciptakan lagu-lagu indah.
Hingga kini, Stevie masih eksis. Beberapa waktu lalu, ia "menggila" bersama James Corden di salah satu segmen acara televisi
Carpool Karaoke. Dan tadi malam (15/2) waktu Los Angeles, ia menghadiri ajang penghargaan Grammy ke-58.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Stevie naik ke atas panggung untuk mengumumkan pemenang Lagu Terbaik, perlahan ia membuka amplop berisi nama pemenang. Berbeda dengan isi amplop lain, kali ini kertasnya bertuliskan huruf Braille.
"Kalian semua tidak dapat membaca kertas [bertuliskan huruf Braille] ini, ya kan?" ujarnya seraya mengangkat kertas itu tinggi-tinggi, dikutip
People. "Kalian semua tidak bisa membacanya. Kalian tak bisa, tidak, tidak, tidak."
Namun candanya terhenti sampai di situ. Sang pelantun
Higher Ground dan
Only Superstition mulai membicarakan hal serius.
"Kita harus membuat segala hal dapat diakses oleh setiap orang yang memiliki disabilitas," ia menegaskan, menyadarkan pentingnya berempati.
Lalu, ia membacakan nama pemenang yang tertera di kertas bertuliskan huruf Braille itu: Ed Sheeran dengan lagunya
Thinking Out Loud.
Stevie tidak sendiri di atas panggung. Pria berusia 65 tahun itu ditemani oleh grup musik Pentatonix. Keduanya melakukan penghormatan kepada Maurice White, pentolan grup band Earth, Wind, and Fire, yang meninggal pada 4 Februari lalu.
Stevie dan Pentatonix membawakan sebuah lagu berjudul
That's The Way of the World karangan Maurice.
(fad/vga)