Jakarta, CNN Indonesia -- Naif siap merilis album musik ke-tujuh pada akhir tahun ini. Rencananya, album tersebut akan diluncurkan dengan cara khusus.
Diakui keempat personelnya—David Bayu Danangjaya (David, vokal), Mohammad Amil Hussein Alhajri (Emil, bass), Fajar Endra Taruna (Jarwo, gitar), dan Franki Indrasmoro Sumbodo (Pepeng, drum)—ini merupakan pembuatan album terlama yang pernah mereka jalani sepanjang 20 tahun bermusik.
Emil menyebut, lamanya proses pembidanan album yang masih dirahasiakan judulnya itu disebabkan jadwal dua personel yang bentrok. Selain soal waktu, ada juga faktor lain di luar grup yang menyebabkan pembuatan album kian molor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pembuatan album terlama. Waktunya David dan Pepeng susah. Saya sama Jarwo sih santai. Tapi bukan cuma waktu ketemu, ada juga masalah soal label yang bubar dan
sound engineer yang hilang," ujar Emil, saat ditemui CNNIndonesia.com di gelaran Averland, Pasuruan, Jawa Timur, baru-baru ini.
David mengakui, jeda panjang antara album
Planet Cinta yang dirilis pada 2011 silam hingga tahun ini juga dikarenakan Naif yang lebih memilih permintaan manggung, daripada kembali ke studio untuk meracik album selanjutnya. Belum lagi persiapan konser 20 tahun yang digelar pada tahun lalu.
"Akhirnya kami cenderung
milih manggung saja daripada rekaman. Padahal materi-materi sudah ada," kata David.
Emil menjelaskan, saat ini, 90 persen musik dasar album terbaru mereka sudah siap. Hanya saja masih perlu penambahan sedikit aksesori di beberapa tempat. David menimpali, kini para personel Naif sedang bersemangat untuk segera merampungkan album ke-tujuh.
"Karena rilisnya nanti enggak seperti yang biasanya. Kami bakal rilis sekalian konser. Dan penonton konser itu yang akan mendapatkan edisi khusus album yang baru," ujar David.
Rencana pembuatan format khusus itu, diakui Emil, juga menjadi salah satu penyebab mundurnya jadwal rilis album mereka. Terlebih, ada salah satu lagu yang Naif bakal dibuat dengan format rekaman
live.
"Kami belum selesai
mastering. Baru tiga bulan ini paling selesai. Kayaknya, Lebaran tahun ini belum bisa rilis. Agak sulit untuk mempercepat, karena hari Senin-Kamis itu sudah punya David sama Pepeng," kata Emil.
Dia menceritakan, proses rekaman yang mereka jalani beberapa tahun belakangan ini tidak dilakukan dengan berbarengan. Formasi lengkap di studio rekaman hanya terjadi pada saat
pre-recording."Tiap minggu sih pasti ada waktu buat ketemu untuk intens bahas musik, tapi pas
take-nya sendiri-sendiri," ujarnya.
Mengenai konten terbaru di album mendatang, David mengatakan, album baru mereka akan kembali menunjukkan kesederhanaan khas Naif. Dia pun menyebut album ke-tujuh ini merupakan cara Naif kembali ke asal mereka.
"Bikin ruwet sesuatu itu lebih mudah daripada bikin yang sederhana. Album ke-tujuh ini kita sudah seperti kembali ke fitrahnya," katanya.
"Bikin sesuatu yang sederhana itu sebenarnya eksperimen juga," timpal Pepeng.
(meg/vga)