Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan Academy Awards ke-88 bakal diselenggarakan pada 28 Februari mendatang. Piala Oscar siap dibagikan kepadan insan film cemerlang.
Sementara itu, segmen hiburannya siap dimeriahkan aksi sejumlah musisi papan atas, dari Lady Gaga, Sam Smith, sampai Pharrell Williams.
Selain mereka, sang dedengkot musik rock sekaligus mantan penambuh drum Nirvana, Dave Grohl, juga didaulat menjadi salah satu penampil acara yang digelar di Dolby Theater, California, Amerika Serikat. Demikian dilansir situs web resmi
Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produser Oscar David Hill dan Reginald Hudlin juga mengumumkan bahwa Dave Grohl akan menjadi penampil spesial di ajang penghargaan film ke-88 itu," demikian isi pernyataan tertulis panitia Oscar.
Sejauh ini, Grohl belum mengomentari hal tersebut. Publik pun tidak tahu apakah Grohl bakal tampil solo atau bersama grup musiknya, Foo Fighters. Seperti yang sudah-sudah, Grohl kerap tampil solo untuk memberikan
tribute bagi musisi yang telah tiada.
Selain itu, Grohl akan menjadi satu-satunya musisi beraliran keras yang tampil di ajang penghargaan itu, berbeda dengan musik yang diusung oleh The Weeknd, Sam Smith, Lady Gaga, yang cenderung lebih
nge-pop.
Tak hanya para penampil yang diumumkan, situs web Oscar juga mengabarkan bahwa mereka kedatangan musisi papan atas dunia baru, namun tidak untuk bernyanyi, melainkan menjadi pembawa acara. Yaitu, John Legend.
Sang suami Chrissy Teigen akan ditemani oleh aktor Morgan Freeman yang sebelumnya sudah menerima ajakan panitia Oscar untuk menjadi pembawa acara.
Baru-baru ini, penyelenggaraan Oscar diwarnai oleh insiden "hitam putih," menimbulkan banyak kontroversi, terutama di kalangan selebriti berkulit hitam.
Seperti diberitakan Reuters, masalah dalam Oscar bukan hanya soal kontroversi hitam putih alias rasialisme yang dua tahun belakangan mencuat. Keperempuanan, minoritas, dan komunitas LGBT juga jadi masalah karena kurang direpresentasikan.
Simpulan itu didasarkan pada studi terhadap 109 film dan 305 tayangan televisi serta serial digital yang dirilis pada 2014. Dilaporkan pada Senin (22/2), studi itu menemukan hanya 28 persen dari rilisan itu yang menyuguhkan karakter dengan kulit berwarna.
Studi yang dilakukan Media, Diversity & Social Change Initiative di Annenberg School for Communication and Journalism dari University of Southern California itu pun membenarkan bahwa Oscar dan Hollywood memang benar "terlalu putih."
Lebih dari itu, dari 414 film dan serial televisi yang diteliti, hanya satu per tiga karakternya perempuan. Sementara yang LGBT, tidak lebih dari dua persen. Di belakang kamera, hanya 15 persen sutradara dan 29 persen penulis skenario film yang perempuan.
(fad/vga)