Damon Albarn Dinobatkan Sebagai 'Raja' di Mali
Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 17:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan Blur sekaligus legenda Brit pop, Damon Albarn, ditabalkan sebagai "raja lokal" di negara Mali. Masyarakat setempat menganggap sang pelantun Parklife sebagai pemimpin.
Semua berawal dari rasa cinta Albarn kepada negara di Afrika Barat ini. Ia sering mendatangi berbagai acara di Mali, termasuk menggarap album bersama warga lokal pada 2002, 2013 dan 2015.
Belum lama ini, walaupun banyak ancaman terorisme, sang mantan kekasih Justine Frischmann tetap singgah ke sana untuk menggelar konser Festival Acoustic Bamako.
Selain dinobatkan sebagai raja, nama "Albarn" juga diberikan untuk sebuah sekolah di Mali.
Ketika berbincang kepada salah satu radio bergengsi di Inggris, Albarn memberikan pendapat terhadap gelar terbarunya.
"Saya tidak biasa dengan hal seperti ini, namun sangat luar biasa untuk melihat kelas [Albarn] ini," papar pria berusia 47 tahun, seperti dikutip NME.
"Itu adalah sebuah sekolah yang didedikasikan untuk musik dan seni dansa. Hal-hal itu adalah tempat di mana hati saya berada, dan hati saya berada di Mali," lanjutnya.
Menurut masyarakat seempat, Albarn adalah sosok raja yang tepat bagi masyarakat Mali, terutama mereka yang menyukai seni budaya.
"Albarn bukan berasal dari Afrika, namun ia berada di sini, hari ini, untuk menjadi raja bagi orang-orang di sini," papar seorang warga lokal.
Ketika berada di kota Bamako, Albarn sempat mengatakan, konser adalah hal yang ia cintai. Maka dari itu, ia tak mau melewatkan kesempatan untuk manggung di Mali.
"Ini adalah pesan. Melakoni konser ini adalah hal penting," kata Albarn menegaskan, seperti dilansir dari situs web The Guardian, belum lama ini.
"Hal penting lainnya adalah saya bisa menambah agenda bermusik saya. Musik yang lahir dari negara ini adalah sebuah inspirasi bagi saya, dan itu mengapa saya sering berkunjung ke sini," lanjutnya. (fad/vga)
Semua berawal dari rasa cinta Albarn kepada negara di Afrika Barat ini. Ia sering mendatangi berbagai acara di Mali, termasuk menggarap album bersama warga lokal pada 2002, 2013 dan 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berbincang kepada salah satu radio bergengsi di Inggris, Albarn memberikan pendapat terhadap gelar terbarunya.
"Itu adalah sebuah sekolah yang didedikasikan untuk musik dan seni dansa. Hal-hal itu adalah tempat di mana hati saya berada, dan hati saya berada di Mali," lanjutnya.
Menurut masyarakat seempat, Albarn adalah sosok raja yang tepat bagi masyarakat Mali, terutama mereka yang menyukai seni budaya.
"Albarn bukan berasal dari Afrika, namun ia berada di sini, hari ini, untuk menjadi raja bagi orang-orang di sini," papar seorang warga lokal.
Ketika berada di kota Bamako, Albarn sempat mengatakan, konser adalah hal yang ia cintai. Maka dari itu, ia tak mau melewatkan kesempatan untuk manggung di Mali.
"Ini adalah pesan. Melakoni konser ini adalah hal penting," kata Albarn menegaskan, seperti dilansir dari situs web The Guardian, belum lama ini.
"Hal penting lainnya adalah saya bisa menambah agenda bermusik saya. Musik yang lahir dari negara ini adalah sebuah inspirasi bagi saya, dan itu mengapa saya sering berkunjung ke sini," lanjutnya. (fad/vga)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK