Vokalis Alami Gangguan Telinga, AC/DC Batal Tur

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 14:49 WIB
Brian Johnson disarankan oleh dokter agar tidak melanjutkan rangkaian konsernya di Amerika Serikat. Jika nekat, kemampuan mendengarnya akan hilang.
Brian Johnson dan Angus Young ketika manggung di festival musik Coachella. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Grup musik hard-rock asal Australia, AC/DC, terpaksa membatalkan sejumlah konsernya di Amerika Serikat akibat sang vokalis, Brian Johnson, berisiko terkena gangguan pendengaran yang berisiko tuli.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak manajemen melalui situs web resminya.

"AC/DC terpaksa mengubah 10 jadwal konser Rock or Bust di Amerika Serikat. Vokalis AC/DC, Brian Johnson, telah disarankan oleh dokter untuk berhenti melakoni konser atau berisiko menderita gangguan telinga," tulis mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menyatakan bahwa Brian tak bakal dipaksa untuk kembali bernyanyi bersama Angus Young cs dalam beberapa rangkaian konser pada April mendatang.

"Seluruh jadwal konser di Atlanta, dan Madison Square Garden di New York, pada April, bakal dilakoni oleh penyanyi pengganti," mereka melanjutkan.

Kondisi Brian tentu saja membuat rekan segrup band, juga para penggemar prihatin. Namun tak menutupi rasa kecewa akibat pembatalan konser.

Pasalnya, pada tahun lalu, AC/DC berhasil menjadi grup musik yang menjual tiket konser terbanyak di dunia, yakni sebanyak 2.31 juta tiket terjual.

Sebagaimana diberitakan NME yang mengutip The Pulse of Radio, AC/DC berhasil meraup keuntungan US$180 juta melalui penjualan tiket-tiketnya selama 2015.

Walaupun jumlah tiket AC/DC lebih banyak terjual, Angus dkk belum dapat mengalahkan penghasilan Tay yang meraup US$250,4 juta dengan penjualan tiket sejumlah 2,27 juta.

Konser yang akan mereka lakoni di dua kota itu bisa menjadi rangkaian konser terakhir mereka. Rock or Bust juga disebut-sebut sebagai album musik terakhir, dan Brian pun siap pensiun.

Rock or Bust , yang dirilis pada 2014, berhasil menduduki peringkat tiga di daftar tangga lagu di Amerika Serikat dan Inggris, serta menduduki peringkat pertama di kampung halaman Australia.

Belum lama ini, dikabarkan bahwa sang drummer AC/DC, Phil Rudd, tertimpa masalah hukum. Pada Juli lalu, Rudd dikenakan hukuman tahanan rumah oleh pihak berwajib setelah diketahui memiliki narkoba berjenis meth dan ganja. Tidak hanya itu, Rudd juga diketahui melakukan ancaman pembunuhan terhadap seseorang.

Pengadilan telah menerima berkas laporan atas kasus ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh Rudd.

Diketahui, Rudd telah memecat beberapa karyawannya setelah mengetahui penjualan album solonya, Head Job, tidak sukses di pasaran.

Ia pun meminta seorang oknum untuk membunuh salah satu karyawannya, dengan bayaran sebesar sekitar US$152 ribu, meski akhirnya eksekusi tersebut gagal dilaksanakan.

Dilansir dari 3 News, pengajuan keberatan Rudd sebelumnya juga telah ditolak dan ia kemudian menemui psikiatris untuk memperbaiki kesehatan mentalnya. (fad/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER