Rei Narita, Padukan Musik Jazz dengan Fotografi

Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi jazz asal Jepang, Rei Narita, kembali menginjakkan kaki di Tanah Air. Penampilannya di Festival Tradisional Jepang Ennichisai merupakan kedatangannya yang kelima di Indonesia. Sebelumnya, ia sempat tampil dalam beberapa acara musik jazz.

Tidak hanya menyuguhkan musik, pianis jazz ini juga menampilkan foto-foto hasil karyanya. Foto-foto pemandangan Jepang yang dibawanya itu dibuat menjadi slide show sebagai latar panggung, sesuai dengan emosi lagu yang ia nyanyikan. Narita sendiri sudah menggeluti bidang fotografi sejak kecil.

"Sejak kecil suka nulis diary, sambil nulis diary saya menjelaskan beberapa kejadian lewat fotografi. Hobi fotografi itu terbawa sampai sekarang. Saya menjalani fotografi dan musik secara bersamaa ," kata Narita saat ditemui CNNIndonesia.com, kemarin (13/5).

Pilihan Redaksi Rayakan Imlek, Personel K-Pop Mudik Chef Akira Watanabe: Antara Jepang, Prancis, dan Musik Rock 9 Kebiasaan Unik Sekolah di Negara Jepang Budaya Tradisional dan Pop Jepang Bertemu di Jakarta

Pria berusia 35 tahun ini membuka penampilan dengan membawakan lagu 'Run Through the Urban City'. Lagu tersebut merupakan lagu dari album pertamanya yang bertajuk The Color Of Soundscape II.

Musisi bergenre smooth jazz ini mengaku ingin menyampaikan musik dan fotografi hasil karya sendiri kepada pengunjung yang datang. Ia ingin penonton dapat menikmati musik dan foto secara bersamaan.

Selanjutnya ia melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu dari musisi lain. Ia membawakan lagu First Love dari Hikaru Utada. Utada merupakan musisi perempuan Jepang yang fokus pada genre pop dan R&B. Di atas panggung Ennichisai, Narita mengaransemen lagu itu menjadi jazz.

Penampilan tersebut menjadi penampilan yang menarik bagi Narita. Alasannya ia belum pernah membawakan lagu musisi lain selama tampil di Indonesia. Banyak penonton yang besorak dan bertepuk tangan ketika intro lagu tersebut mulai dimainkannya.

Tak lama berselang, Narita kembali memainkan jemarinya pada tuts piano. Ia melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu Tender Voices. Lagu ini juga merupakan lagu dalam album kedua yang rilis Maret tahun lalu.

Jelang lagu terakhir, Narita menampilkan foto yang menunjukkan keindahan alam Jepang. Salah satunya adalah Gunung Fuji yang pernah ia foto. Selanjutnya terlihat foto sungai dan air terjun. Foto-foto tersebut sangat cocok dengan lagu yang terdengar melankolis.

Musisi yang mengidolakan band Living Stone ini menutup penampilan dengan membawakan lagu Indigo Rain. Lagu tersebut merupakan lagu dari album pertamanya, The Color Of Soundscape, yang dirilis 2011 silam.

Narita merupakan salah satu musisi jazz Jepang yang dikenal banyak negara. Beberapa karyanya sudah dirilis di Amerika Serikat dan Eropa. Kepiawaiannya dalam memaikan musik jazz dengan piano membuatnya dijuluki sebagai 'A Diamond of The Purity'.

Jazz Indonesia di Mata Narita
Narita mengaku selalu tertarik untuk tampil di acara musik jazz Indonesia karena acara musik jazz di Indonesia dapat bertahan lama. Sedangkan di Jepang acara musik jazz, menurutnya, tidak akan bertahan lama.

"Di Jepang tempat berkembang musik jazz sempit dan acara jazz itu jarang sekali. Tapi di Indonesia banyak acara jazz dan secara keseluruhan pendengar musik di Indonesia itu banyak. Sehingga kesempatan di jazz di Indonesia lebih lua," kata Narita.

Ia juga kagum dengan niat warga Indonesia yang membuat acara musik jazz walau masih berstatia mahasiswa. Seperti acara Jazz Goes To Campus (UI) dan Kampoeng Jazz (Unpad).

Tak hanya mengagumi festival-festival musik di Indonesia, Narita juga memuji manyak musisi jazz Indonesia dengan kualitas dan potensi yang sangat baik. Salah satunya adalah Regina Putri yang penah berkolaborasi dengan Narita di Java Jazz 2016.

"Dia memiliki suara yang bagus. Saya berharap bisa membuat album kolaborasi bersamanya," kata Narita.

(meg)