Mohammad Michail, Pemuda Yordania Fasih Bahasa Indonesia

Clara Benecia | CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2016 20:20 WIB
Mohammad Michail berhasil memenangkan Lomba Pidato Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ilustrasi bercakap-cakap (ambroochizafer/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat internasionalisasi bahasa Indonesia diwacanakan oleh Pemerintah bersama sebuah perguruan tinggi, pada Desember 2015 lalu, ditumbuhkan pula harapan bahasa Indonesia menjadi bahasa utama yang mampu 'berbicara' di kancah global.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Prodi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta mewacanakan hal ini agar generasi muda mengedepankan bahasa Indonesia sebagai jati diri.

Enam bulan berlalu, justru pemuda asal Yordania bernama Mohammad Michail yang casciscus dan berhasil memenangkan Lomba Pidato Bahasa Indonesia, yang diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Repubik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan keterangan dari KBRI di Kuala Lumpur, dikutip kantor berita Antara, Mohammad yang berdomisili di Malaysia meraih peringkat tertinggi dengan poin 973. Selanjutnya, posisi ke-dua dan ke-tiga, masing-masing diraih Kamiliya asal Thailand (poin 970) dan Yudashev asal Uzbekistan (poin 968).

Lomba yang digagas bersama oleh KBRI di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPIM) ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Kali ini, diikuti 28 kontestan dari berbagai negara.

Para kontestan didominasi mahasiswa dari berbagai negara, antara lain Irak, Yordania, Thailand, Ubezkistan, dan Australia, yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Malaysia. Ada pula kontestan warga negara Malaysia yang bukan penutur bahasa Melayu (penutur bahasa Cina dan bahasa Tamil).

Mekanisme penyeleksian, menurut Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Alpansyah, M.Pd, diawali pengiriman video pidato oleh para kontestan yang dilengkapi biodata dan naskah pidato. Berikutnya, digelar babak semifinal pada 28 Mei, lalu babak final pada 12 Juni 2016 di aula SIKL.

Dari 28 kontestan mengerucut menjadi 18 kontestan di babak semifinal. Tapi dalam pelaksanaannya hanya 12 kontestan saja yang hadir, sementara enam lainnya berhalangan hadir lantaran mengikuti ujian semester di kampusnya.

Tiba di babak final, tersisa enam kontestan beradu kefasihannya menyampaikan pidato bahasa Indonesia di hadapan dewan juri dan sekitar 100 orang hadirin yang memenuhi aula SIKL.

Babak final dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Kuala Lumpur, juga Associate Prof. Dr. Edi Haryanto dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia, para guru dan siswa SIKL serta staf KBRI di Kuala Lumpur.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof. Ari Purbayanto mengatakan pemenang pertama dan ke-dua Lomba Pidato Bahasa Indonesia ini akan diberangkatkan ke Jakarta untuk bergabung dengan seluruh pemenang lomba yang diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di 18 negara.

Ari menambahkan, para pemenang lomba pidato Bahasa Indonesia akan mendapat apresiasi yang khusus, yaitu kesempatan mengikuti upacara peringatan Proklamasi 17 Agustus 2016 di Istana Negara Jakarta dan wisata budaya ke beberapa kota di Indonesia atas biaya  Pemerintah Indonesia.

"Para pemenang akan diberangkatkan ke Jakarta dan dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.


(vga/vga)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER