Renjana Seni Zee Zee Shahab Tak Jauh-jauh dari Betawi
Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2016 11:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru sebentar berkecimpung sebagai model belia, namun selepas SMA, Zee Zee Shahab mengenyam pendidikan hukum di salah satu universitas swasta Indonesia.
Selama tujuh tahun, ia mempelajari ilmu hukum yang sebenarnya tak sesuai dengan kemauan sendiri, melainkan keinginan orang tuanya. Selama itu juga ia nyaris absen di dunia modeling.
Setelah lulus kuliah, Zee Zee tidak menjadi pengacara, notaris atau pun pekerjaan yang berkaitan dengan hukum. Ia bekerja di bidang hiburan sebagai aktris, model, presenter dan bernyanyi.
Belakangan ini, barulah Zee Zee menimba ilmu yang sesuai dengan renjananya. Pada 2015, Zee Zee memutuskan untuk mengambil master seni urban di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Seni urban ini aku ambil karena dari dulu mau ambil seni. Kemaren sempet mau ambil notariat, tapi mas Prabu menyadarkan bahwa itu bukan passion aku. Makanya aku berani ambil yang sesuai passion aku," kata Zee Zee.
Selama Ramadan kemarin, perempuan 28 tahun ini absen kuliah lantaran jadwalnya bentrok dengan jadwal syuting sebuah program. Beruntung, sang dosen mengizinkan Zee Zee tidak masuk kuliah selama satu bulan.
"Karena di IKJ, jadi kalau aku izin syuting, dianggap karya," kata Zee Zee.
Tidak hanya disibukkan dengan syuting, keseharian Zee Zee juga dijejali persiapan mengerjakan tugas akhir. Sekarang, ia sedang mencari dosen pembimbing dan judul. Ia ingin membuat tugas akhir yang mengangkat budaya Betawis, seperti pergelaran budaya Betawi atau konser kolaborasi budaya Betawi tradisonal dengan modern.
Kegiatan syuting, ditambah urusan keluarga dan kampus yang begitu padat tak membuat Zee Zee patah semangat. Ia merasa pendidikan penting bagi setiap orang, terutama orang yang berkecimpung di dunia hiburan. Ia merasa dunia hiburan tak selamanya menjadi lahan pekerjaan.
"Dunia hiburan tidak selamanya mudah dan tidak selamanya eksis untuk artis. Harus disadari suatu saat yang muda akan mengalahkan yang tua. Harus dari sekarang dipersiapkan," kata Zee Zee.
Nge-band bareng Jiung
Selain berkuliah, Zee Zee juga asyik bermusik bareng Jiung, grup band yang setia melestarikan budaya betawi. Sejak dibentuk pada 2006, Jiung konsisten membawakan lagu tradisional khas Betawi dan lagu hits Benyamin Sueb.
"Aku baru bergabung jadi vokalis di band Jiung itu tahun 2010. Aku mau bergabung karena suka dengan band ini karena suka dengan konsepnya," kata perempuan keturunan Arab-Betawi.
Pada awalnya Zee Zee tak sengaja bertemu dengan Ajul (vokalis Jiung) di lokasi syuting. Saat itu pula Ajul mengajak Zee Zee untuk bergabung dengan band-nya. Dengan masuknya Zee Zee, band ini terdiri dari tujuh personel, yaitu dua vokalis, plus masing-masing satu pemain gitaris, keyboard, bass, drum, serta satu pembaca pantun.
Tidak hanya menggunakan alat-alat musik modern, Jiung juga sering menggunakan alat-alat musik tradisional, sebagaimana biasa dimainkan kelompok gambang kromong dan keroncong Tugu. Zee Zee menjelaskan formasi seperti itu hanya dipakai dalam beberapa acara tertentu.
"Kalau ada acara budaya dan acara di Balai Kota, kami pakai gambang kromong dan keroncong Tugu. Kami memang perpaduan modern dan tradisional Betawi," kata Zee Zee.
Sejauh ini, Jiung sudah berhasil membuat tiga album. Kini, mereka sedang menyiapkan album ke-empat yang berisi materi baru. Nantinya album baru akan memuat 70 persen karya sendiri dan 30 persen lagu Benyamin yang diaransemen ulang.
Benyamin menjadi panutan Ajul dkk selama bermusik. Nama Jiung pun diambil dari nama kakek Benyamin yang bernama Haji Ung, kemudian akrab dipanggil Jiung.
Sebagai pentolan dan vokalis Jiung, Ajul memiliki hubungan yang cukup dekat dengan keluarga Benyamin. Sehingga masalah hak cipta sudah dibahas lebih dulu.
Zee Zee mengaku senang bisa tergabung dalam band ini. Ia bisa menyalurkan keinginan yang ia miliki. Terlebih dengan segala kebudayaan Betawi yang memang merupakan asal Zee Zee.
"Orang-orang heran kenapa saya mau sama Jiung, seperti Ida Royani diajak sama bang Ben. Mereka bilang aku bisa lebih komersil dari ini tapi aku sukanya di sini, kalau komersil sama aja kayak yang lain," kata Zee Zee.
(vga/vga)
Selama tujuh tahun, ia mempelajari ilmu hukum yang sebenarnya tak sesuai dengan kemauan sendiri, melainkan keinginan orang tuanya. Selama itu juga ia nyaris absen di dunia modeling.
Setelah lulus kuliah, Zee Zee tidak menjadi pengacara, notaris atau pun pekerjaan yang berkaitan dengan hukum. Ia bekerja di bidang hiburan sebagai aktris, model, presenter dan bernyanyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seni urban ini aku ambil karena dari dulu mau ambil seni. Kemaren sempet mau ambil notariat, tapi mas Prabu menyadarkan bahwa itu bukan passion aku. Makanya aku berani ambil yang sesuai passion aku," kata Zee Zee.
"Karena di IKJ, jadi kalau aku izin syuting, dianggap karya," kata Zee Zee.
Tidak hanya disibukkan dengan syuting, keseharian Zee Zee juga dijejali persiapan mengerjakan tugas akhir. Sekarang, ia sedang mencari dosen pembimbing dan judul. Ia ingin membuat tugas akhir yang mengangkat budaya Betawis, seperti pergelaran budaya Betawi atau konser kolaborasi budaya Betawi tradisonal dengan modern.
Kegiatan syuting, ditambah urusan keluarga dan kampus yang begitu padat tak membuat Zee Zee patah semangat. Ia merasa pendidikan penting bagi setiap orang, terutama orang yang berkecimpung di dunia hiburan. Ia merasa dunia hiburan tak selamanya menjadi lahan pekerjaan.
"Dunia hiburan tidak selamanya mudah dan tidak selamanya eksis untuk artis. Harus disadari suatu saat yang muda akan mengalahkan yang tua. Harus dari sekarang dipersiapkan," kata Zee Zee.
Nge-band bareng Jiung
Selain berkuliah, Zee Zee juga asyik bermusik bareng Jiung, grup band yang setia melestarikan budaya betawi. Sejak dibentuk pada 2006, Jiung konsisten membawakan lagu tradisional khas Betawi dan lagu hits Benyamin Sueb.
"Aku baru bergabung jadi vokalis di band Jiung itu tahun 2010. Aku mau bergabung karena suka dengan band ini karena suka dengan konsepnya," kata perempuan keturunan Arab-Betawi.
Pada awalnya Zee Zee tak sengaja bertemu dengan Ajul (vokalis Jiung) di lokasi syuting. Saat itu pula Ajul mengajak Zee Zee untuk bergabung dengan band-nya. Dengan masuknya Zee Zee, band ini terdiri dari tujuh personel, yaitu dua vokalis, plus masing-masing satu pemain gitaris, keyboard, bass, drum, serta satu pembaca pantun.
Tidak hanya menggunakan alat-alat musik modern, Jiung juga sering menggunakan alat-alat musik tradisional, sebagaimana biasa dimainkan kelompok gambang kromong dan keroncong Tugu. Zee Zee menjelaskan formasi seperti itu hanya dipakai dalam beberapa acara tertentu.
"Kalau ada acara budaya dan acara di Balai Kota, kami pakai gambang kromong dan keroncong Tugu. Kami memang perpaduan modern dan tradisional Betawi," kata Zee Zee.
Sejauh ini, Jiung sudah berhasil membuat tiga album. Kini, mereka sedang menyiapkan album ke-empat yang berisi materi baru. Nantinya album baru akan memuat 70 persen karya sendiri dan 30 persen lagu Benyamin yang diaransemen ulang.
Benyamin menjadi panutan Ajul dkk selama bermusik. Nama Jiung pun diambil dari nama kakek Benyamin yang bernama Haji Ung, kemudian akrab dipanggil Jiung.
Sebagai pentolan dan vokalis Jiung, Ajul memiliki hubungan yang cukup dekat dengan keluarga Benyamin. Sehingga masalah hak cipta sudah dibahas lebih dulu.
Zee Zee mengaku senang bisa tergabung dalam band ini. Ia bisa menyalurkan keinginan yang ia miliki. Terlebih dengan segala kebudayaan Betawi yang memang merupakan asal Zee Zee.
"Orang-orang heran kenapa saya mau sama Jiung, seperti Ida Royani diajak sama bang Ben. Mereka bilang aku bisa lebih komersil dari ini tapi aku sukanya di sini, kalau komersil sama aja kayak yang lain," kata Zee Zee.
(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK