Aksi Teror Membuyarkan Rencana Konser Rihanna di Nice

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2016 11:28 WIB
Ketika aksi teror terjadi, Rihanna telah berada di Nice. Mengutip Billboard, pelantun lagu Diamonds itu kini berada dalam kondisi yang aman.
Ketika aksi teror terjadi, Rihanna telah berada di Nice. Mengutip Billboard, pelantun lagu Diamonds itu kini berada dalam kondisi yang aman. (Kevin Winter/Getty Image)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konser musik Rihanna dipastikan batal, setelah terjadi aksi teror dalam perayaan Bastille Day di Perancis. Hingga saat ini, aksi teror yang terjadi pada Kamis (14/7) itu telah menewaskan 80 orang dan melukai 100 orang.

Ketika aksi teror terjadi, Rihanna telah berada di Nice. Mengutip Billboard, pelantun lagu Diamonds itu kini berada dalam kondisi yang aman.

Namun, demi keselamatan dirinya dan penggemar, konsernya harus dibatalkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, musisi asal Amerika itu berancana menggelar konser di Stadion Allianz pada Jumat (15/7).

Penampilan itu merupakan bagian dari rangkaian Anti World Tour yang sedang ia jalani sampai bulan Agustus.

Dengan batalnya konser, Rihanna akan langsung terbang ke Jerman untuk melanjutkan turnya.

Di sana, ia akan menggelar konser di Commerzback Arena, Frankfurt, pada Jumat (15/7).

Dijadwalkan, Rihanna akan menggelar konser di Eropa sampai Agustus. Rangkaian konser tersebut akan ditutup di Belgia

Mengutip Variety, konser Rihanna bukan satu-satunya acara musik yang dibatalkan karena aksi teror.

Acara musik Nice Jazz Festival juga dibatalkan demi keamanan seluruh pihak yang terlibat.

Pembatalan acara musik itu diungkapkan oleh Christian Estrosi, selaku bos PACA (Provence Alpes Cote d'Azur), yang juga mantan Walikota Nice.

Aksi teror ini terjadi ketika seorang supir mengarahkan truknya ke arah keramaian dan menabraki orang-orang.

Reuters menulis, sopir menyetir dengan kecepatan tinggi ke arah wilayah Promenade des Anglais.

Seorang pejabat lokal, Sebastien Humbert, menyebut insiden ini sebagai serangan kriminal.

Namun, sopir yang melakukan serangan belum diidentifikasi.

Atas aksi teror ini, situasi darurat di Perancis akan diperpanjang selama tiga bulan.

Pernyataan itu dikatakan oleh Presiden Perancis, Francois Hollande.

Ia dijadwalkan berangkat ke Nice pada Jumat (15/7), untuk menyampaikan dukungan kepada para korban dan warga Nice.

Hollande juga mengatakan, bahwa aksi teror ini tidak bisa dibiarkan.

"Tidak bisa disangkal, ada karakteristik teroris dalam serangan, yang merupakan bentuk paling ekstrem dari kekerasan. Jelas, kami harus melakukan apa pun untuk melawan terorisme," ujar Hollande setelah mengadakan rapat mendadak pada Jumat (15/7) dini hari.

[Gambas:Youtube] (ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER