Jakarta, CNN Indonesia -- Meraih popularitas tak semudah menjaganya. Peribahasa ini boleh jadi sangat pas ditujukan bagi penyanyi muda Ariana Grande.
Dengan tampang imut, suara dahsyat dan penampilan seksi, karier dara 23 tahun ini di dunia hiburan terbilang mulus. Popularitasnya melesat antara lain lewat lagu
Focus, Problem, Bang Bang, Love Me Harder.Pamor Ari tercemar saat kedapatan meludahi donat yang disajikan di nampan di toko Wolfee Donuts, California, AS, pada September tahun lalu. Aksinya tersiar setelah pemilik toko merilis rekaman kamera pengawas (CCTV) ke media massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya meludahi donat, Ari juga mengumpat, "Saya benci Amerika." Tanpa disadari, sikap Ari yang tak pantas melunturkan pamornya sendiri. Para penggemar mungkin masih bisa memaklumi, namun tidak demikian halnya Gedung Putih.
Rumah kepresidenan AS itu kerap mengundang artis untuk tampil di acara tertentu. Beberapa waktu lalu, Bruno Mars, dan berikutnya pianis asal Indonesia, Joey Alexander, tampil di hadapan Presiden AS Barack Obama beserta keluarga.
Namun agaknya kesempatan yang sama belum bisa dirasakan oleh Ari. NME mengabarkan, beberapa orang yang bekerja di Gedung Putih tak setuju dengan rencana penampilan Ari. Hal itu terbukti dari e-mail yang bocor di dunia maya.
Salah satu anggota Partai Demokrat AS, Kevin, mengirim e-mail kepada Kepala Keuangan Partai Demokrat Zachary Allen. Dalam e-mail itu, Kevin meminta untuk membatalkan penampilan Ari di Gedung Putih.
Allen menanyakan alasan pembatalan Ari dan Kevin menjelaskan, "Dia (Ari) terlihat di rekaman video sedang menjilat donat milik orang lain sambil mengatakan ia membenci Amerika," Allen menjelaskan, dikutip NME.
"Politikus dari Partai Republik mengatakan video tersebut tak ubahnya tindakan Trump mengkritik warga Mexico," Allen menambahkan. Dengan kata lain, sikap Ari di toko donut dinilai tercela, dan itu bukan satu-satunya.
Sikap Ari makin tidak disukai lantaran ia juga dinilai tidak bijak menggunakan media sosial, terutama saat merespon dengan sengit cuitan seseorang via Twitter yang meledek orientasi seksual kakaknya, Frankie J. Grande.
Sekalipun Tragedi Donat sudah lewat sepuluh bulan, dan Ari pun sudah meminta maaf kepada publik lewat akun media sosial, tak ayal sikapnya yang tidak pantas kini malah menjadi penghalang langkahnya ke Gedung Putih.
"Saya merasa jijik dengan diri saya sendiri, saya ingin membenamkan wajah saya ke bantal dan hilang begitu saja," kata Ari, ketika itu. Ia merasa tidak sanggup melihat kelakuannya sendiri yang tidak pantas di toko donat.
Ari menyatakan sama sekali tidak berniat melakukan hal buruk semacam itu, dan segera meminta maaf kepada si pemilik toko, juga publik, termasuk penggemarnya yang disebut Arianator. Ia mengaku bersalah dan menyesal.
(vga/vga)