Merindukan Sapaan Khas dan Karya Mike Mohede

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 16:53 WIB
Sapaan khas dan karya musikal Mike Mohede dirindukan oleh para penggemar. Apalagi semasa hidup, Mike belum sempat memulai proyek musikal baru.
Sapaan khas dan karya musikal Mike Mohede dirindukan oleh para penggemar. Apalagi semasa hidup, Mike belum sempat memulai proyek musikal baru. (Dok. mikemohede.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Temaaaans….” Sapaan khas Mike Mohede yang biasa mengawali unggahan di akun media sosial itu bakal dirindukan oleh orang-orang terdekatnya, tidak terkecuali para penggemar.

Namun Mike tidak akan pernah menyapa seperti itu lagi. Ia telah mangkat pada Minggu sore (31/7), dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Selasa (2/8). Mike telah lelap di tidur abadinya.

Tak hanya sapaan khas, karya musikal Mike tentu juga dirindukan oleh para penggemar. Apalagi semasa hidup, Mike baru merilis tiga album musik, dan belum sempat memulai proyek baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ada rencana sih untuk penggarapan album baru. Tapi, bener-bener baru membuat konsep,” Indra Jamal, manajer Mike, secara khusus kepada CNNIndonesia.com via sambungan telepon.

“Belum ada lagu atau judul album,” Indra menegaskan. “Masih konsep untuk kelanjutan album Kedua.” Soal rencana Mike membuat album ke-empat dibenarkan oleh Jeff, produser label rekaman Pro-M.

"Masih konsep, saya minta [supaya] dia workshop dengan Irwan Simanjuntak, untuk lagu baru," kata Jeff kepada CNNIndonesia.com saat diwawancara melalui sambungan telepon.

Materi album baru memang masih mentah. Maklum, persiapannya dibuat sekitar satu atau dua minggu belakangan. Namun menurut Jeff, semula album baru disiapkan untuk dirilis tahun depan.

Tak hanya itu, Mike yang pada awalnya dijadwalkan untuk konser di KBRI untuk Polandia bersama David Foster, rupanya juga sudah merencanakan untuk melakukan proses syuting video musik di Belanda.

"Syuting video musik di Belanda tadinya. Cuman karena belum ada lagunya, jadi saya suruh bikin lagu aja dulu," Jeff menjelaskan.

Nantinya, Jeff mengatakan bahwa ada kemungkinan jika Pro-M akan mengeluarkan album penghormatan untuk Mike Mohede.

Ia mengungkapkan, "Kita lihat fenomena ini kan bikin terkejut. Enggak sangka respon publik akan kehilangan Mike sampai demikian hebatnya." Album penghormatan ini nantinya akan sangat dipertimbangkan oleh Jeff.

"Mungkin artis-artis dari Pro-M bisa sumbang lagu atau enggak menutup kemungkinan juga menggandeng artis lain yang sahabat Mike, seperti Glenn [Fredly]," jelas Jeff.

Perjuangan Panjang Menuju Puncak

Suara Mike mulai dikenal masyarakat pertama kali setelah ia menjadi jawara ajang pencarian bakat Indonesian Idol pada 2005. Suaranya yang lembut bagai malaikat mampu mengalahkan rivalnya, Judika, di babak final.

Di awal perjuangannya di babak audisi, pria kelahiran  Jakarta, 7 November 1983 ini menyanyikan lagu dari Christian Bautista berjudul You. Ia menyihir ke-empat juri, Dimas Djadiningrat, Titi DJ, Indra Lesmana, dan Meuthia Kasim, dan berhasil lolos ke babak selanjutnya.

Jalan Mike menuju babak final terbilang mulus. Meski begitu, ia sempat mencicipi posisi tiga terbawah di episode eliminasi ke-delapan dan ke-sembilan. Beruntung, Mike masih terselamatkan dan akhirnya melaju babak final.

Di babak itu, orang tua Mike, Arthur Mohede dan Amin Yudhayani, sempat menyanyikan sejumlah lagu, seperti Semua untuk Cinta, Bahasa Kalbu, dan Ketika Kau Menyapa. Ia juga berduet bersama Judika dengan lagu When You Believe milik Whitney Houston.

Akhirnya, bakat dan suara emas Mike mengantarkannya ke pintu kemenangan. Ia mengeluarkan single berjudul Semua untuk Cinta, disusul album pertamanya bertajuk Mike pada 2005.

Walaupun berstatus pendatang baru di dunia musik, ia berhasil masuk dalam dua kategori di ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2006, yaitu Best Male Artist dan Best Album R&B.

Lima tahun setelahnya ia kembali mengeluarkan album berjudul Kemenanganku. Album itu juga mencakup kolaborasi dengan sejumlah musisi lain seperti grup band Kerispatih, Saykoji, dan Maria Shandi. Pada 2015, ia merilis album ke-tiga bertajuk Kedua.

Berkat suara emas yang ia miliki, Mike akhirnya tergabung dalam kelompok musik pria bernama Idol Divo. Grup tersebut berisi lima orang yang sama-sama memulai karier mereka dari Indonesian Idol, yaitu Mike, Judika, Delon dan Lucky.

Tak hanya itu, Mike pun berhasil menjadi wakil Indonesia di ajang Asian Idol pada 2007. Ia terpilih menjadi kontestan setelah sebelumnya 'bertarung' melawan jawara Indonesian Idol lainnya, Delon, Ihsan dan Rini.

Perjuangan Mike pun dimulai. Ia harus bersaing dengan suara merdu dari kontestan negara lain, seperti Hady Mirza dari Singapore Idol dan Jaclyn Victor dari Malaysian Idol.

Pada ajang itu, Mike membawakan dua buah lagu, I Believe I Can Fly dari R. Kelly dan Mengejar Matahari dari Ari Lasso. Puja puji pun disampaikan oleh para juri, yaitu Indra Lesmana, Pilita Corrales, Paul Moss, Ken Lim, Anu Malik, dan Siu Black. Sayang, Mike harus menyerahkan gelar juara satu itu kepada Hady Mirza.

Langkah Mike tak sekadar berhenti di ajang-ajang pencarian bakat saja. Ia kerap diundang untuk tampil di sejumlah festival bergengsi, seperti Java Jazz Festival. Di festival itu, ia berkolaborasi dengan beberapa musisi dunia, seperti Dave Koz dan Vinnie Valentino.

Pun dengan musisi dalam negeri, ia sempat berkolaborasi dalam pembuatan album. Sebut saja Bebi Romeo dengan labum Masterpiece, Ahmad Dhani dan Indra Lesmana dengan album Adu Bintang, dan Pongki Barata dengan album Meet The Stars.

Meski namanya sudah melambung tinggi, namun Mike bukanlah sosok yang tinggi hati. Ia dikenal sebagai orang yang selalu tersenyum dan memiliki energi positif.

Mike pun kerap memberikan saran-saran jitu untuk para penyanyi lainnya. Ini dibuktikan saat ia menjadi juri pada acara Just Duet. Tak hanya sekadar berkomentar, Mike juga memberikan kritik yang membangun serta pujian untuk kontestan.

Rupanya, keindahan suara Mike juga terdengar hingga ke Cikeas, Bogor. Keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  sepakat mengundangnya untuk tampil bernyanyi bersama Vina Panduwinata dan Lala Karmela pada acara 40 Tahun Pernikahan SBY dan Ani, pada Sabtu (30/7) di Djakarta Theater, Jakarta. Salah satu lagu yang ia nyanyikan adalah Juwita Malam karya Ismail Marzuki.

Sayang, beberapa jam usai penampilannya, Mike harus berpulang akibat serangan jantung. Ia dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (31/7), pukul 18.00 WIB di ruang UGD RS. Premier Bintaro. Jenazahnya kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Kuricang Raya, Bintaro.

Jasad Mike kemudian dikubur bersama jasad sang ayah di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Selasa (2/8). Ia dikubur di Bilik AA1 Blad 139 dengan diiringi dengan isak tangis dari kerabat.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER