Gugun Blues Shelter Patah Hati di Album Baru

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2016 11:43 WIB
Bertajuk Hitam Membiru, grup musik yang kini digawangi Gugun, Bowie dan Fajar itu mengusung tema patah hati di album barunya.
Bertajuk Hitam Membiru, grup musik yang kini digawangi Gugun, Bowie dan Fajar itu mengusung tema patah hati di album barunya. (Foto: CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tepat satu tahun sejak perilisan album terakhirnya bertajuk High Life, band Gugun Blues Shelter bersiap merilis album baru yang diberi judul Hitam Membiru.

"Lagu pertama yang akan dirilis berjudul sama dengan album, yakni Hitam Membiru," ujar Gugun saat berkunjung ke CNNIndonesia.com, pada Kamis (20/10).

Untuk persiapan album barunya ini, GBS kini beranggotakan Gugun di gitar, Bowie di drum dan Fajar di bass menggantikan Jono Armstrong yang keluar dari grup akhir tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Album baru ini akan menjadi album GBS yang ke-sembilan, dan rencananya rilis minggu kedua November," tambah Gugun.

Sejak terbentuk 12 tahun lalu, band blues ini telah merilis delapan album, antara lain Get The Bug (2004), Turn It On (2007), Gugun Blues Shelter (2010), Satu Untuk Berbagi (2011), Far East Blues Experience, (2011-album kompilasi), Solid Ground (2011), Soul Shaker (2013), dan High Life (2015).

Lagu Bahasa Indonesia

Bila pada album sebelumnya, GBS kerap memainkan lagu-lagu berbahasa Inggris, album baru ini akan lebih banyak berisi lagu-lagu berbahasa Indonesia.

"Biasanya kami bikin album yang buat dijual di luar negeri, makanya berbahasa Inggris, tapi ini semuanya berbahasa Indonesia dan itu kompilasi lagu-lagu dari album sebelumnya," ujar Gugun.

Perubahan muatan lagu di album ini diakui Gugun dipicu oleh antusiasme penonton di daerah saat mereka manggung.

"Setiap manggung di daerah, lagu bahasa Indonesia responnya bagus dan mereka bisa mengerti untuk nyanyi bareng," ujarnya beralasan.

Tidak hanya di Indonesia, lagu berbahasa Indonesia juga mendapat sambutan positif di negara tetangga, seperti Malaysia.

Tema Patah Hati

Bicara soal album Hitam Membiru, Gugun pun mengatakan akan mengangkat tema patah hati sebagai andalan.

Meski sudah lumrah bagi setiap band mengusung lagu dengan tema ini, Gugun mengatakan GBS akan membuatnya jauh dari kesan bersedih hati dan berlarut-larut hingga frustasi.

"Patah hati dirasakan banyak orang, akan tetapi tidak harus cengeng, mesti lebih dewasa menghadapinya," ujar Gugun menegaskan.

Sebagai awalan untuk promo album baru ini, GBS akan merilis single berjudul sama dengan album.

Persiapan perilisan album, diakui Gugun diikuti dengan perihal pergantian personilnya, sehingga mesti melakukan penyesuaian. Tidak hanya dari Gugun dan Bowie, tapi juga dari Fajar yang baru bergabung.

"Saya sebelumnya session player untuk penyanyi pop seperti Tompi dan Glenn, sudah kenal GBS pun dari 2010, dan sesekali mengisi ketika personil GBS tidak hadir, jadi kenapa tidak?" ujar Fajar beralasan.

Fajar pun mengaku meski datang sebagai 'orang baru' bagi penggemar GBS, ia tak ingin dibandingkan dengan pemain musik sebelumnya. Ia yakin dapat menghadirkan hal baru di permainan musik GBS.

"Buat saya biasa saja, tapi kadang yang orang kangen itu sosoknya. Saya hanya jalani dan lakukan, diamkan saja sampai orang benar-benar sadar dan kemudian mengatakan, 'Oh sekarang jadinya seperti ini', tapi menampilkan yang bagus-bagus," tuturnya.

Tampil di Synchronize Fest

Dalam waktu dekat, GBS akan manggung di Malaysia akhir pekan ini, dan kemudian tampil di panggung Synchonize Festival, yang berlangsung di Kemayoran Jakarta, pada Minggu (30/10).

"Kami akan bawakan lagu-lagu lama, dan juga sebagian dari album baru," ujar Gugun memberi bocoran daftar lagu yang akan dimainkan.

Terkait Synchronize Festival yang menyuguhkan seluruh penampilnya dari musisi Indonesia, GBS pun memiliki pandangannya sendiri.

"Ini festival yang bagus, dan jadi identitas Indonesia, tidak perlu membanggakan band luar dari Barat, karena yang di dalam negeri sendiri pun juga tak kalah bagusnya," ujar dia. 

Gugun pun menyebutkan sejumlah musisi favorit yang ingin ditonton di festival tersebut, di antaranya Soneta Group, yang digawangi Rhoma Irama.

"Soneta itu fenomena dan belum pernah lihat saat live, jadi penasaran bagaimana mereka membawakan musik dangdut di antara musik independen, atmosfernya pasti lah berbeda," tuturnya.

Synchronize Festival merupakan festival musik yang diusung Dyandra Promosindo dan demajor, yang berlangsung di Gambir Expo, JIEXPO Kemayoran Jakarta dari 28 hingga 30 Oktober 2016. (rah/rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER