'Terminator' Ternyata Ingin Menjadi Pesaing Donald Trump
Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 09:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Arnold Schwarzenegger telah dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap Donald Trump untuk menjadi Presiden Amerika Serikat. Meskipun, ‘Sang Terminator’ sebenarnya merupakan pendukung sejati Partai Republik.
“Untuk pertama kalinya sejak saya menjadi warga negara [dewasa] pada 1983, saya tidak akan memberikan suara untuk kandidat Partai Republik untuk menjadi presiden,” tutur mantan Gubernur California itu lewat Twitter belum lama ini.
Tapi menolak Trump, bukan berarti Schwarzenegger kemudian mendukung Hillary Clinton yang menjadi pesaingnya, dari Partai Demokrat. Ia mengaku belum memutuskan dengan pasti bagaimana ia akan menggunakan hak pilihnya nanti.
Tapi Schwarzenegger punya angan-angan yang akan membuat kondisi persaingan Trump vs Clinton berbeda. Yakni, dengan adanya dirinya di antara mereka.
Kepada The Hollywood Reporter Schwarzenegger mengatakan, ia sebenarnya ingin mencalonkan diri sebagai presiden. “Jika saya dilahirkan di Amerika, saya akan maju,” katanya. “Karena sekarang waktu yang tepat untuk bersaing.”
Sayangnya, ia sendiri merupakan kelahiran Austria.
Padahal jika ia ikut dalam bursa pencalonan bisa membuat persaingan makin menarik, sekaligus membingungkan. Kalau Trump punya masalah dengan rekaman cabul dan pengakuan beberapa wanita bahwa diri mereka dilecehkan, sementara Clinton punya skandal surel, Schwarzenegger datang dengan ‘beban masa lalu’ tersendiri jika nanti ia mencalonkan diri.
Pria 69 tahun itu juga bermasalah dengan tudingan seksual oleh beberapa wanita. Itu terjadi sesaat sebelum ia maju untuk menjadi Gubernur California pada 2003. Ia juga dituding berselingkuh dengan asisten rumah tangganya.
Schwarzenegger dikabarkan diam-diam menghamili asisten rumah tangga itu pada 2011, saat ia masih menikahi dengan Mario Shriver. Kabar itu sangat heboh.
Schwarzenegger kini menjadi pembawa acara The Celebrity Apprentice yang dahulu dibawakan oleh Trump. Acara itu akan kembali pada 2 Januari mendatang. (rsa)
“Untuk pertama kalinya sejak saya menjadi warga negara [dewasa] pada 1983, saya tidak akan memberikan suara untuk kandidat Partai Republik untuk menjadi presiden,” tutur mantan Gubernur California itu lewat Twitter belum lama ini.
Tapi menolak Trump, bukan berarti Schwarzenegger kemudian mendukung Hillary Clinton yang menjadi pesaingnya, dari Partai Demokrat. Ia mengaku belum memutuskan dengan pasti bagaimana ia akan menggunakan hak pilihnya nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Donald Trump Tak Lagi Didukung 'Terminator' |
Kepada The Hollywood Reporter Schwarzenegger mengatakan, ia sebenarnya ingin mencalonkan diri sebagai presiden. “Jika saya dilahirkan di Amerika, saya akan maju,” katanya. “Karena sekarang waktu yang tepat untuk bersaing.”
Padahal jika ia ikut dalam bursa pencalonan bisa membuat persaingan makin menarik, sekaligus membingungkan. Kalau Trump punya masalah dengan rekaman cabul dan pengakuan beberapa wanita bahwa diri mereka dilecehkan, sementara Clinton punya skandal surel, Schwarzenegger datang dengan ‘beban masa lalu’ tersendiri jika nanti ia mencalonkan diri.
Pria 69 tahun itu juga bermasalah dengan tudingan seksual oleh beberapa wanita. Itu terjadi sesaat sebelum ia maju untuk menjadi Gubernur California pada 2003. Ia juga dituding berselingkuh dengan asisten rumah tangganya.
Schwarzenegger dikabarkan diam-diam menghamili asisten rumah tangga itu pada 2011, saat ia masih menikahi dengan Mario Shriver. Kabar itu sangat heboh.
Schwarzenegger kini menjadi pembawa acara The Celebrity Apprentice yang dahulu dibawakan oleh Trump. Acara itu akan kembali pada 2 Januari mendatang. (rsa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK