Jakarta, CNN Indonesia -- Tak sedikit generasi ’80-an hingga ’90-an yang tumbuh bersama serial manga Detektif Conan. Sejak pertama diciptakan pada 1994, karya komikus Aoyama Gosho itu masih mendunia. Pembacanya setia menanti kapan cerita yang dipenuhi misteri dan trik itu berakhir.
Usia Detektif Conan mencapai 22 tahun kini, tapi ceritanya masih juga seru dinikmati.
Detektif Conan bercerita tentang Shinichi Kudo, siswa SMA pencinta misteri. Karena kebolehannya menganalisis dan memecahkan kasus, ia terkenal di kalangan polisi di Tokyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi suatu hari, Shinichi menghilang. Ia yang selalu penasaran, menguntit sekelompok organisasi rahasia yang anggotanya semua berbusana hitam. Ia lantas diberi obat APTX 4869, yang alih-alih membunuhnya malah membuatnya menciut ke ukuran tubuh anak tujuh tahun.
Sejak itu Shinichi berlindung di balik identitas baru: Conan Edogawa. Ia jadi bocah berkaca mata yang terkadang terlihat serius dan berpikiran sangat dewasa. Kemampuannya menganalisis kasus tak berubah. Otaknya tetap pencinta dan pemecah misteri.
Ia kembali ke kehidupan lamanya, bersama sahabat baiknya Ran Mouri dan Profesor Agasa. Namun kini ia menjadi Conan. Hanya segelintir orang yang tahu fakta sebenarnya tentangnya.
Dalam perjalanannya mencari tahu organisasi berbaju hitam yang mengecilkan tubuhnya, Conan menemui banyak kasus. Ia juga banyak bertemu orang baru. Ceritanya makin menarik.
Kisah yang kompleks, menegangkan, namun di saat yang sama juga jenaka itulah yang membuat serial Detektif Conan digandrungi hingga kini. Seri itu bahkan tak terjebak hanya dalam komik dua dimensi saja. Ia juga dibuatkan serial televisi, animasi video asli, drama televisi, film, film televisi spesial, permainan video, juga drama
live action.
Pernak-pernik Conan juga laris diburu para penggemar dari berbagai negara.
Banyak PenghargaanHingga kini, total lebih dari 150 juta kopi volume kompilasi (
tankōbon) komik Detektif Conan terjual di seluruh dunia. Itu membuat Conan jadi serial manga terlaris ke-tujuh.
Pada 2001, serial itu juga memenangi penghargaan manga bergengsi di Jepang, Shogakukan Manga Award ke-46, untuk kategori shōnen atau ragam manga khusus bagi remaja lelaki.
Hingga kini, seri komik Detektif Conan sudah sampai pada volume 90 di Jepang. Di Indonesia, seluruh volume serial ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Penerbit yang dibawahi Gramedia itu juga memegang lisensi untuk edisi spesial, animasi televisi, dan film.
Serial anime televisi Detektif Conan pun tak kalah populer. Hingga sekarang, sudah lebih dari 800 episode telah ditayangkan di Jepang sejak pertama kali diputar pada 8 Januari 1996. Itu menjadikannya sebagai serial anime televisi terpanjang ke-15 di Negeri Sakura.
Dalam sebuah survei nasional yang diadakan oleh TV Asahi, disebutkan bahwa popularitas serial ini berada pada peringkat ke-delapan pada 2005 dan ke-23 pada 2006.
Sementara itu, 20 judul film panjang Detektif Conan telah ditayangkan di Jepang dan beberapa negara lainnya. Setiap film biasanya dirilis pada April, setiap tahun sejak 1997, saat Case Closed: The Time Bombed Skyscrapper pertama kali ditayangkan. Film ke-20, Detective Conan: The Darkest Nightmare baru dirilis pada 16 April 2016 lalu.
Dari film ke-dua hingga yang terbaru, Detektif Conan selalu menduduki peringkat 20 besar film anime dengan pendapatan terbesar di Jepang. Film ke-sembilan serial ini memenangi kompetisi tahunan Tokyo Anime Awards ke-lima. Cakram Blu-ray dari film ke-13 pun dianugerahi penghargaan dari Entertainment Group Japan.
Popularitas Detektif Conan yang melejit pun dimanfaatkan oleh berbagai lembaga pemerintah Jepang. Pada 2006, salah satu lembaga pemerintah di negara itu menggunakan Conan untuk berkampanye dalam rangka mempromosikan kesadaran akan kriminalitas di kalangan anak-anak.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Jepang juga 'mengajak' Conan dan teman-temannya, dengan menampilkan gambar mereka di pamflet-pamflet, untuk mempromosikan misi mereka sekaligus memperkenalkan KTT G8 ke-34 yang digelar di Negeri Matahari Terbit pada 2010.
Penggemar yang ingin 'bertemu' karakter utama Conan bisa mengunjungi Hokuei, Prefektur Tottori, Jepang. Di kota kelahiran Aoyama itu terdapat patung Shinichi, Conan, dan Ran.
(rsa)