Jakarta, CNN Indonesia -- B2ST (baca: Beast), boyband asal Korea Selatan, akhirnya memutuskan untuk hengkang dari agen yang membentuk dan menanganinya sejak 2009, Cube Entertainment, setelah melalui diskusi alot beberapa bulan belakangan. Mereka lantas memilih untuk membentuk agen hiburan sendiri.
Kontrak B2ST dengan Cube Entertainment sebenarnya telah habis sejak 15 Oktober lalu. Sejak saat itu, grup yang terdiri dari Yoon Doojoon, Yong Junhyung, Yang Yoseob, Lee Gikwang, dan Son Dongwon ini menjalani aktivitasnya masing-masing secara 'independen'.
Alih-alih memperpanjang kontraknya, B2ST malah menyatakan berniat membangun perusahaan sendiri dengan dukungan modal dari investor yang bergerak di dunia hiburan asal Hong Kong. Mereka pun berniat mengumumkan hal itu kepada para penggemarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, rencana Doojoon dan kawan-kawan tak berjalan mulus. Jumlah investasi yang ditawarkan oleh pemodal dan kesibukan masing-masing personel membuat rencana mereka tertunda dan tidak pasti.
Meski demikian, pada Senin (28/11) kemarin, salah seorang staf B2ST akhirnya mengungkapkan bahwa keenam personel grup itu memutuskan untuk menjalankan rencananya awalnya, yakni mendirikan agen sendiri. Perusahaan itu mereka beri nama Good Luck.
"Karena beberapa hal yang berkaitan dengan pendirian perusahaan telah difinalisasi, maka kontrak resmi akan segera dibuat," ujarnya, mengutip Sport Donga via
Naver.
Harus Ganti NamaKeputusan yang diambil B2ST disambut baik oleh para penggemarnya yang memang sudah lama tidak menyukai bagaimana cara Cube Entertainment mengatur idolanya. Mereka pun memandang risiko yang harus diambil idolanya sebagai hal yang tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Doojoon dan tim terpaksa harus mengganti nama grupnya, karena Cube Entertainment telah mendaftarkan kepemilikan hak cipta nama grup itu secara resmi pada awal tahun ini. Registrasi hak cipta itu mencakup bidang karya musik, komersial, dan pertunjukan. Hak cipta ini akan habis masanya pada sekitar awal 2026 dan masih bisa diperpanjang.
Dengan mengambil jalan 'berpisah' dengan Cube Entertainment, maka B2ST tidak boleh lagi menggunakan nama grupnya untuk kepentingan promosi tanpa persetujuan pihak perusahaan lamanya itu.
Tak hanya itu, meski pada akhirnya telah berganti nama, B2ST nantinya juga tidak diperkenankan untuk menampilkan lagu-lagu yang yang dirilis di bawah manajemen Cube Entertainment. Jika ingin melakukan hal itu, maka mereka harus rela membayar royalti kepada agen itu.
Beberapa tahun yang lalu, perseteruan yang sama pernah terjadi pada boyband Shinhwa. Salah satu grup yang paling lama aktif di dunia hiburan Negeri Ginseng itu pernah berjuang untuk lepas dari kekangan agennya kala itu, SM Entertainment.
Salah seorang sumber dari industri musik Korea Selatan mengatakan, "Tidak akan mudah bagi B2ST untuk berdiri sendiri. Sepuluh tahun ke depan menjadi jaminan. Pakai contoh Shinhwa, mereka harus berkompromi dengan agen lamanya."
(rah)