Jakarta, CNN Indonesia -- Terlibat sebagai pemeran utama
The Last Barongsai, aktor Dion Wiyoko tak pelak mesti mendalami kesenian ini dan segala permasalahan yang dihadapinya. Ia juga mempelajari gerak barongsai, dari tingkat dasar supaya benar-benar bisa memainkannya.
"Mencobanya lebih ke
basic, yang penting tahu cara kuda-kuda, angkat kepala, dan itu butuh kekompakan. Saya sempat 'encok', bahkan
stuntman saya ada yang cedera. Padahal, dia sudah berpengalaman juara nasional, dengan masa 20 tahun belajar," ungkap Dion saat ditemui disela-sela pengenalan film The Last Barongsai di Jakarta, Rabu (21/12).
Dari pengalaman pendalaman itu, aktor berusia 31 tahun itu mendapati bahwa dalam budaya barongsai, yang sudah berpengalaman lama pun tetap punya risiko cedera yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dion pun berharap sebagai aktor ia dapat mengembangkan budaya itu dengan berkarya lewat film. "Mudah-mudahan menjadi satu pilihan, dan setidaknya sejarah indonesia mencatat satu film yang mengenalkan budaya Barongsai."
Penampilan kesenian barongsai itu dibalut dalam konflik keluarga. Dion yang berperan sebagai Gunadi atau dipanggil Aguan, digambarkan sebagai pemuda berusia 20 tahun yang berusaha mempertahankan kesenian Barongsai.
"Film ini punya visi dan misi yang baik untuk mengembangkan warisan budaya. Tim produksinya tidak banyak etnis Tionghoa tapi mereka mengangkat ini. Ini suatu kebanggaan, lalu kenapa saya yang keturunan etnisnya sendiri, tidak?" ujarnya.
Dion kemudian menambahkan, "Saya akan malu kalau saya menolak proyek ini. Ini pun menjadi kesempatan saya untuk memperdalam [pemahaman budaya], belajar juga basic Barongsai dan ini jadi kesempatan istimewa."
Pengalaman baru Dalam film yang disutradarai Ario Rubbik ini, Dion beradu akting dengan sejumlah nama seperti Tyo Pakusadewo, Aziz 'Gagap', Vinessa Inez dan Furry Citra.
Berperan sebagai kawan Gunadi bernama Aziz, komedian Muhammad Aziz atau yang kerap dikenal dengan Aziz Gagap pun menjadikan hal tersebut menjadi kesempatan perdananya terlibat dalam film serius.
"Saya biasanya terlibat dalam [film bergenre] horror dan komedi, waktu itu datang hanya syuting dan yang penting lucu. Tapi di sini enggak, diminta baca dulu, latihan dan saya akhirnya tahu cara membuat film
tuh begini," kata Azis yang menambahkan bahwa film itu pun membuatnya banyak belajar tentang kedispilinan.
"Pagi-pagi sudah bangun untuk berlatih main Barongsai," ungkapnya.
Latar belakang Aziz yang merupakan komedian, tak ayal pun meramaikan suasana selama proses syuting. Diungkapkan Dion, Aziz pun kerap melemparkan bahan bercandaan.
"Bersyukur ada bang Azis di lokasi jadi ada hiburan, saat
take dia suka
improve secara spontan," kata Dion yang juga memuji keseriusan Aziz berperan.
"Saya salut sama bang Azis, di tengah kesibukan sebagai komedian tapi saat workshop dia benar-benar berlatih," ungkapnya.
Menutup cerita pengalamannya bermain film tersebut, Azis pun melontarkan sebuah harapan, "Semoga film ini menjadi sejarah, sejarah untuk keturunan saya karena saya aktor."
Film The Last Barongsai yang diproduksi Karnos Film dijadwalkan rilis pada 26 Januari 2017.
(rah)