Damien Chazelle, Sutradara Muda Hollywood Bersinar Tahun Ini

Rahman Indra | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2017 13:27 WIB
Musisi pemalu berusia 31 tahun itu menjadi sutradara termuda yang meraih penghargaan Sutradara Terbaik di Golden Globes 2017, berkat filmnya La La Land.
Musisi pemalu berusia 31 tahun itu menjadi sutradara termuda yang meraih penghargaan Sutradara Terbaik di Golden Globes 2017, berkat filmnya La La Land. (Foto: Paul Drinkwater/Courtesy of NBC/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk seorang pria yang membuat film mengesankan, tak ada yang mengira kalau Damien Chazelle sebenarnya seorang yang pemalu.

Film La La Land yang disutradarainya memboyong tujuh penghargaan bergengsi di ajang Golden Globes 2017 yang baru saja berlangsung, Minggu (8/1) malam di AS. Tak mengherankan, ia kini menjadi sorotan dan kesayangan Hollywood.

Berusia 31 tahun, Chazelle menjadi sutradara termuda yang menerima penghargaan bergengsi dan diincar-incar oleh para pembuat film Hollywood. Kritikus film kawakan Anne Thompson mengatakan hal itu seperti dilansir dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Damien Chazelle adalah Quentin Tarantino atau Martin Scorsese versi muda -seorang pembuat film berbakat yang nerd, super cerdas, yang mengetahui musik klasik dengan baik lalu didekonstruksi dan menempatkannya lagi dengan gaya penyampaian yang segar," ujar Thompson.

"Ia bukan seorang yang angkuh. Ia bersusah payah untuk mencapai apa yang diraihnya saat ini."

Tahun ini bisa jadi ttahun yang penting dan mengesankan bagi Chazelle, dan bukan tidak mungkin ia juga akan masuk dalam kancah penghargaan Oscar yang akan datang.

"Pembuatan film ini menghabiskan waktu enam tahun. Semua tampak tak nyata. Semua berasa mimpi sejak hari pertama pengambilan gambar. Dan semua ini [raihan penghargaan] menjadikannya bahkan makin tak nyata," ungkap Chazelle pada media usai Globes 2017.

Demam panggung

Lahir di Rhode Island, 19 Januari 1985, Chazelle merupakan anak dari Celia Martin, seorang penulis, dan Bernard Chazelle, seorang Perancis-Amerika yang mahir komputer dan penggemar musik jazz dan blues.

Terinspirasi dari film Glory (1989) karya Edward Zwick sejak kecil, Chazelle selalu ingin menjadi sutradara. Namun, saat beranjak remaja ia malah mengambil kelas jazz saat duduk di bangku sekolah menengah, dan bahkan terobsesi dengannya dan praktik hingga delapan jam sehari.

Kondisi itu berubah ketika ia mengambil kelas pembacaan visual di Harvard yang membuatnya sadar, bahwa sutradara adalah panggilan hidupnya.

Chazelle menulis, memproduksi, menyutradarai film perdananya, musikal jazz berjudul "Guy and Madeline on a Park Bench" (2009). Saat itu ia masih duduk menyelesaikan gelar sarjananya.

Ia terus bermain drum di Harvard, di mana ia bergabung dalam band bersama Justin Hurwitz, yang kemudian menjadi kru La La Land, dan meraih penghargaan Globes juga berkat lagu City of Stars.

Chazelle mesti mengakui bahwa dirinya pemalu dan kerap mengalami demam panggung. Inilah yang membuatnya kemudian menerima kondisi bahwa itu akan menghambatnya jika menempuh karier di musik.

"Saya tak bisa mengatasi rasa gugup yang datang saat tampil di atas panggung, atau tampil di hadapan banyak orang," ujarnya dalam diskusi roundtable sutradara yang digelar Hollywood Reporter.

Chazelle mengatakan dirinya masih gugup saat menyutradarai, atau melihat layar dan 'kagum dengan para aktor', yang tampak 'lebih baik mengatasinya daripada dirinya sendiri'.

"Saya tak bisa mengatasi rasa gugup yang datang saat tampil di atas panggung, atau tampil di hadapan banyak orang."Damien Chazelle
Nostalgia

Pengalamannya sebagai drummer menjadi inspirasi untuk membuat film ke-duanya Whiplash (2014), yang menggambarkan hubungan penuh ketegangan antara murid dan guru musiknya.

Film tersebut mencuri perhatian dengan mendapat sejumlah penghargaan di berbagai festival film, dan bahkan menjadi unggulan di Academy Award atau Oscars, antara lain meraih penghargaan untuk aktor pendukung J.K Simmons, nominasi film terbaik dan juga nomine untuk naskah skenario yang ditulis Chazelle.

Usai film itu, ia turut terlibat dalam proses pembuatan film lainnya. Ia turut menulis untuk film "The last Exorcism Part II," dan "Grand Piano" (keduanya 2013). Ia juga terlibat dalam penulisan thriller tahun lalu "10 Cloverfield Lane". Meski di masa-masa itu, ia masih berambisi membuat musikal.

Pada AFP, di 2014 ia mengatakan nostalgianya pada masa keemasan sinema dan komedi musikal, yang menampilkan Jacques Demy, Ginger Rogers, Fred Astaire dan Gene Kelly.

"Mereka generasi terakhir yang menari untuk musik jazz, sebelum rock. Era 1930-an hingga 1960-an adalah masa yang berarti bagi saya, tidak hanya sinematik tapi juga musikal," ujarnya.

Proyek berikutnya, Chazelle dalam tahap pembuatan film "First Man", biopik tentang Neil Armstrong, dengan pengambilan gambar dimulai awal tahun ini. Ryan Gosling, bintang La La Land, akan menjadi pemeran untuk astronaut ikonik itu. (rah)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER