Terlena Lantunan Bryan Adams Senin Malam di Jakarta
CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2017 09:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Konser Bryan Adams di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Senin (16/1) dipenuhi penonton paruh baya. Pintu Ballroom dibuka sejak 18.00 WIB, namun penyanyi asal Kanada itu baru benar-benar naik panggung sekitar pukul 20.15 WIB, saat kursi telah penuh.
Adams menyanyikan 30 lagu dari berbagai albumnya.
Penampilannya dibuka dengan lagu hit Do What Ya Gotta Do. Selain sound system yang cukup baik, aksi pria kelahiran 1959 itu didukung dengan gemerlap pancaran sinar dan latar yang memanjakan mata. Di usianya yang sudah 57 tahun, Adams tetap bisa ‘menggoyang’ panggung.
Adams kemudian berturut-turut menyanyikan Can't Stop This Thing We Started, Don't Even Try, Run To You, dan Go Down Rockin'. Tak ingin kehilangan momentum, ia pun mengajak penggemarnya menyenandungkan lagu legendaris yang dirilisnya pada 1984, Heaven.
Ingin mengajak penonton kembali bergoyang, Adams melanjutkan penampilan dengan membawakan It's Only Love, This Time, dan You Belong To Me. Ia lalu menyanyikan Summer of '69, Let's Make A Night To Remember, dan When You're Gone.
Penonton pun semakin bersemangat kala mendengar intro lagu mega-hit yang diluncurkan pada 1991, (Everything I Do) I Do It For You. Hampir seluruh hadirin bernyanyi bersama Adams.
Setelah ‘menenangi’ penggemarnya dengan lagu kalem, Adams kemudian kembali mengajak berdansa dengan If Ya Wanna Be Bad Ya Gotta Be Good. Back To You, We Did It All, Somebody, dan I'll Always Be Right There pun secara berturut-turut dinyanyikan setelah itu.
Penonton kembali diajak bernyanyi lagu ballad Please Forgive Me. Namun, Adams kemudian kembali memainkan musik yang menyentak dengan Cuts Like A Knife, 18 Til I Die, sebelum akhirnya menutup penampilan dengan The Only Thing That Looks Good on Me Is You.
Di sela-sela penampilannya, Adams mengucapkan banyak terima kasih kepada para penggemarnya karena masih setia mendengarkan musiknya dan telah datang di konsernya ini. Setelah memperkenalkan para pemain band, ia turun dari panggung. Namun penonton yakin acara belum berakhir. Warna-warni lampu masih menyala dari arah panggung.
Mereka pun meneriakkan, "We want more! We want more! We want more!"
Menuruti permintaan penggemarnya, Adams dan para pemain band kembali ke atas panggung. Ia menyanyikan lagu dinamis berjudul Brand New Day dari album terbarunya Get Up.
Adams lantas mencoba membawakan lagu Eddie Cochran yang berjudul C'mon Everybody dan disusul dengan lagu Elvis Presley, All Shook Up. Ia kemudian berdiri dan memainkan gitarnya sendiri untuk menyanyikan She Knows Me, Alberta Bound, dan Straight From The Heart secara akustik.
Adams benar-benar menutup penampilannya dengan meminta para penonton untuk menyalakan cahaya dari ponselnya masing-masing dan menyanyikan All For Love.
Meski diadakan pada hari kerja, konser itu termasuk ramai didatangi. Lokasi acara yang terletak di dalam hotel di pusat perbelanjaan pun sangat nyaman. Tak mengherankan jika cukup banyak penonton yang membawa serta pasangan dan keluarganya.
Dari ribuan tempat duduk yang dijual, hanya kursi di bagian Silver--bagian paling belakang--yang tidak terisi penuh. Bagian yang dipatok harga sekitar Rp800 ribu itu letaknya memang sangat jauh dari panggung.
Hal ini diperparah dengan tidak adanya dua layar besar yang biasanya berdiri di sisi kanan dan kiri panggung untuk memudahkan penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk strategis.
Alhasil, penonton yang duduk di bagian Silver pun berdiri dari kursinya, sehingga menutupi pandangan penonton lain di belakang mereka. Tak mau rugi, puluhan penonton yang berada di bagian paling belakang pun berdiri di kursi mereka, sebelum akhirnya disusul oleh sebagian besar penonton lain di bagian itu. Untung, aksi itu tak sampai membuat konser rusuh.
Adams menyanyikan 30 lagu dari berbagai albumnya.
Penampilannya dibuka dengan lagu hit Do What Ya Gotta Do. Selain sound system yang cukup baik, aksi pria kelahiran 1959 itu didukung dengan gemerlap pancaran sinar dan latar yang memanjakan mata. Di usianya yang sudah 57 tahun, Adams tetap bisa ‘menggoyang’ panggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ‘menenangi’ penggemarnya dengan lagu kalem, Adams kemudian kembali mengajak berdansa dengan If Ya Wanna Be Bad Ya Gotta Be Good. Back To You, We Did It All, Somebody, dan I'll Always Be Right There pun secara berturut-turut dinyanyikan setelah itu.
Penonton kembali diajak bernyanyi lagu ballad Please Forgive Me. Namun, Adams kemudian kembali memainkan musik yang menyentak dengan Cuts Like A Knife, 18 Til I Die, sebelum akhirnya menutup penampilan dengan The Only Thing That Looks Good on Me Is You.
Di sela-sela penampilannya, Adams mengucapkan banyak terima kasih kepada para penggemarnya karena masih setia mendengarkan musiknya dan telah datang di konsernya ini. Setelah memperkenalkan para pemain band, ia turun dari panggung. Namun penonton yakin acara belum berakhir. Warna-warni lampu masih menyala dari arah panggung.
Mereka pun meneriakkan, "We want more! We want more! We want more!"
Menuruti permintaan penggemarnya, Adams dan para pemain band kembali ke atas panggung. Ia menyanyikan lagu dinamis berjudul Brand New Day dari album terbarunya Get Up.
Adams lantas mencoba membawakan lagu Eddie Cochran yang berjudul C'mon Everybody dan disusul dengan lagu Elvis Presley, All Shook Up. Ia kemudian berdiri dan memainkan gitarnya sendiri untuk menyanyikan She Knows Me, Alberta Bound, dan Straight From The Heart secara akustik.
Adams benar-benar menutup penampilannya dengan meminta para penonton untuk menyalakan cahaya dari ponselnya masing-masing dan menyanyikan All For Love.
Meski diadakan pada hari kerja, konser itu termasuk ramai didatangi. Lokasi acara yang terletak di dalam hotel di pusat perbelanjaan pun sangat nyaman. Tak mengherankan jika cukup banyak penonton yang membawa serta pasangan dan keluarganya.
Dari ribuan tempat duduk yang dijual, hanya kursi di bagian Silver--bagian paling belakang--yang tidak terisi penuh. Bagian yang dipatok harga sekitar Rp800 ribu itu letaknya memang sangat jauh dari panggung.
Hal ini diperparah dengan tidak adanya dua layar besar yang biasanya berdiri di sisi kanan dan kiri panggung untuk memudahkan penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk strategis.
Alhasil, penonton yang duduk di bagian Silver pun berdiri dari kursinya, sehingga menutupi pandangan penonton lain di belakang mereka. Tak mau rugi, puluhan penonton yang berada di bagian paling belakang pun berdiri di kursi mereka, sebelum akhirnya disusul oleh sebagian besar penonton lain di bagian itu. Untung, aksi itu tak sampai membuat konser rusuh.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK