Kaum Wanita Perancis Marah Roman Polanski Masih Dapat Sorotan

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Jan 2017 21:38 WIB
Sutradara Roman Polanski menjadi juri dalam ajang Cesars Awards. Kaum wanita di Perancis pun berang karena kasus dugaan pemerkosaannya belum tuntas.
Sutradara film Roman Polanski, (REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Wanita Perancis mengaku terkejut dan kaget dengan kabar kalau sutradara film keturunan Perancis-Polandia Roman Polanski ikut campur dalam ajang penghargaan film negaranya yang setara dengan Academy Awards.

Sutradara ‘Chinatown’ dan ‘Rosemary’s Baby’ itu telah menjadi perbincangan di Amerika Serikat (AS) selama lebih dari empat dekade setelah terlibat kasus dugaan pemerkosaan seorang gadis berusia 13 tahun di Los Angeles.

Keputusan untuk memberikan Polansi ruang sebagai juri dalam Cesars Awards membuat sebagian kaum wanita di Perancis marah, dan menyatakan keberatannya melalui media sosial. Bahkan ada yang menyarankan agar Polanski dan karyanya diboikot dari media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Laurence Rossignol saat diwawancarai oleh radio France Culture mengaku terkejut kalau sisi gelap Polanski tidak pernah dianggap sebagai hal yang besar.

Pemilihan Polanski sebagai juri juga dianggap sebagai ketidakpedulian tim penyelenggara terhadap kasus pemerkosaan.

Petisi daring untuk menolak hal tersebut sampai saat ini telah ditandatangani oleh 42 ribu netizen, seperti yang dikutip dari AFP pada Jumat (20/1).

Ajang penghargaan film Cesars Awards akan diselenggarakan pada 24 Februari mendatang. Namun, belum diketahui apakah Polanski akan tetap menjadi juri.

Polanski dituduh memperkosa Samantha Gailey di Los Angeles pada 1977. Sebelumnya, ia juga diduga membuat korbannya tidak sadar dengan memberinya obat tidur.

Ia dinyatakan bersalah karena melakukan hubungan seks dengan anak di bawah umur. Tapi saat persidangannya masih berlangsung, ia malah pergi ke Perancis.

Polanski ditangkap di Swiss pada 2009 dan mendapat status tahanan rumah selama 10 bulan.

Tahun lalu, pemerintah AS meminta Polandia untuk mengekstradisinya agar bisa melanjutkan persidangan, namun permintaan tersebut ditunda. (ard)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER