ULASAN SENI

'Differences Unite': Konser Piano Tiga Babak Ananda Sukarlan

Rahman Indra | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2017 17:50 WIB
Melanjutkan tradisi konser awal tahunnya, Ananda merayakan perbedaan dengan menampilkan dua pianis muda berbakat, musik sastra dan Rapsodia Nusantara.
Melanjutkan tradisi konser awal tahunnya, Ananda merayakan perbedaan dengan menampilkan dua pianis muda berbakat, musik sastra dan Rapsodia Nusantara. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bunyi denting piano menggema memenuhi ruang. Ada yang saling sahut antara satu dengan lainnya. Ananda Sukarlan memainkan piano di sisi kanan, sementara Gabriella Prisca Handoko berada di hadapannya, menekan tuts piano di sisi kiri.

Keduanya sedang memainkan komposisi yang diberi judul The Humiliation of Drupadi yang terinspirasi dari kisah klasik Mahabharata. Berdurasi kurang lebih enam menit, irama musik khas Jawa terdengar mengalun seolah menjadi pengiring ingatan akan kisah yang dialami Drupadi.

Penampilan epik Ananda dan Gabriella dengan dua piano itu menjadi klimaks dari pertunjukan The Jakarta New Year Concert 2017 yang diusung Yayasan Musik Sastra Indonesia dan The Grand Piano, di Fagetti Building, Harco Mangga Dua Jakarta, pada Minggu (22/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Jakarta New Year Concert jadi tradisi yang diusung pianis Ananda Sukarlan setiap tahun sejak 2016. Jika tahun lalu ia mengenalkan komposisi musik opera terbarunya berjudul Tumirah, Sang Mucikari, dan tema ‘Opera Highlights’, tahun ini ia mengusung tema 'Differences Unite' atau perbedaan yang menyatukan.

Pemilihan tema ini bukannya tanpa alasan. Ananda, seperti biasanya, merespons apa yang sedang terjadi di sekitarnya, dan kali ini ia melihat perbedaan yang rentan menjadi konflik.

"Padahal perbedaan itu bisa menyatukan, dan membentuk harmoni, seperti tuts piano hitam dan putih, atau nada mayor dan minor," ungkapnya lugas.

Sesuai dengan semangat itu juga, ia menampilkan dua aransemen musik pertunjukan berjudul Ibu Pertiwi dan December, 2016.

Dua karya ini menjadi pembuka konser yang disela-selanya, Ananda kerap menyampaikan kilas balik proses pembuatan dan gagasan di baliknya. Ada yang ia tulis di hari persidangan Ahok yang tersangkut masalah penistaan agama. Ada juga yang terinspirasi dari suara azan masjid jelang perayaan Natal.

"Perbedaan mestinya menjadikan hidup lebih kaya," ujarnya lagi.

Lintas generasi

Bicara tentang perbedaan, Ananda lalu mengenalkan dua pianis muda berbakat yang pada Minggu sore itu tampil bersamanya. Gabriella Prisca Handoko (16) dan Jesslyn Cheryl Handoko (10) merupakan pemenang kompetisi Ananda Sukarlan Awards kategori Junior dan Elementary yang digelar pertengahan tahun lalu.

Selain tampil bersama Ananda, Gabriella juga tampil solo saat membawakan Bolero, karya Chopin. Tangannya yang lincah menekan tuts piano Fazioli seperti pianis profesional yang jika mendengarnya sembari menutup mata, tidak akan mengira itu dibawakan oleh pianis muda yang masih belia.

Kejutan yang sama terjadi saat Jesslyn, yang kebetulan adiknya Gabriella. Dengan tingkat kemahiran yang di atas rata-rata anak seusianya, ia memainkan repertoar ciptaan Ananda Sukarlan berjudul Balinese Mosquito Dance dengan meyakinkan. Ada lantunan irama khas Bali yang melenakan di sana.

Gabriella dan Jesslyn juga unjuk kebolehan saat berduet dengan satu piano. Penampilan keduanya tidak hanya membuat takjub tapi juga memberi harapan. Dua pianis muda berbakat ini akan menjadi bintang di dunia musik Indonesia di masa mendatang.

'Differences Unite': Konser Piano Tiga Babak Ananda Sukarlan'Differences Unite': Konser Piano Tiga Babak Ananda SukarlanAnanda Sukarlan bersama penyanyi sopran, Mariska Setiawan saat tampil di The Jakarta New Year Concert 2017. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Musik sastra

Selain mengusung nomor khusus yang merayakan perbedaan dan mengenalkan dua pianis muda berbakat, Ananda kembali tampil mengusung musik sastra yang sudah melekat di dirinya sejak dikenalkan 2009.

Kali ini, ia membawakannya dengan diiringi lantunan lirik oleh penyanyi sopran Mariska Setiawan. Sebelumnya, mereka tampil di Ubud Writers Festival Bali beberapa waktu lalu. Kolaborasi yang memukau pengunjung festival juga kembali mempesona penonton yang memenuhi ruang Fagetti sore itu.

Di awal, Ananda memainkan dua repertoar dari sajak penyair asal Spanyol, Miguel Cervantes dan Frederico Garcia Lorca. Di antara karya itu, yakni Las seis cuerdas (The Six strings) dan Oda a Salvador Dali (An Ode to salvador Dali). Dari penjelasan yang disampaikannya, Ananda sedikit mengungkap akan kisah hidup Lorca yang menjalin hubungan khusus dengan Dali. Sesuatu yang belum banyak diketahui publik.

Selain dua penyair Spanyol itu, Ananda dan Mariska membawakan karya dua penyair Indonesia, Hasan Aspahani dan Adimas Immanuel. Dua karya Aspahani yang dibawakan Ananda sore itu diambil dari sajak Chrysanthemum dan Sejarah Sajadah.

Sementara, karya Adimas Immanuel ia bawakan Prabahita dan Iras. Jika di lagu pertama sendu, di gubahan sajak ke-dua, Mariska memberi sedikit emosi dan hentakan yang membuatnya terdengar ekspresif. Penampilan kali ini sekilas mengingatkan akan kolaborasi Ananda dan Mariska pada saat konser peluncuran buku puisi Di Hadapan Rahasia milik Adimas awal tahun lalu.


Di luar pengenalan dua pianis muda dan musik sastra, konser piano Ananda Sukarlan tidak akan lengkap jika belum mendengar musik Rapsodia Nusantara, yang juga menjadi ciri khasnya. Konser kali ini di antaranya menghadirkan gubahan lagu daerah asal Sumatera Utara.

Dengan rangkaian kekayaan musik yang diusungnya lewat konser kali ini, yang seolah terbagi atas tiga babak, yakni pengenalan dua pianis muda, musik sastra dan Rapsodia Nusantara, Ananda masih tetap memukau penonton. Hanya saja urutan permainan musik yang dihadirkan disusun acak sehingga membuat penikmat merasakan pengalaman menonton yang juga naik turun, dari musik sastra ke rapsodia nusantara, lalu balik lagi ke musik sastra.

Bagi yang kerap hadir di konser piano Ananda akan dengan mudah mendapati permainan khasnya yang ikonik dan membuat takjub. Tapi kali ini, lampu sorot juga mengarah pada Mariska, Gabriella serta Jesslyn. (rah)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER