Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak beberapa bulan terakhir, seorang penggemar Taylor Swift berusaha keras untuk menemui sang idola. Sayangnya, usaha penggemar itu telah melewati batas privasi. Alih-alih dapat bertemu sang idola, dia justru terlibat masalah hukum.
Menurut laporan PageSix, penggemar yang terobsesi menemui pelantun Blank Space itu telah menguntit selama berbulan-bulan. Dia bersembunyi di sekitar apartemen mewah Swift di New York, selama tiga bulan terakhir.
 (Dok. Calvin Harris/Instagram) |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dokumen pengadilan, penggemar bernama Mohammed Jaffar (29) itu bahkan bersembunyi di atap apartemen, dengan harapan bisa bertatap muka dengan sang bintang.
Turut dinyatakan bahwa aksi menyeramkan Jaffar dimulai pada Desember lalu, saat ia tiba di kediaman Swift dan memintanya bertemu sekaligus duduk bersama. Namun permintaannya itu tidak kunjung mendapat respon.
Atas jawaban yang dianggap Jaffar sebagai penolakan itu pun mendorongnya mencari cara lain. Dia diketahui datang kembali ke gedung itu, empat kali selama dua bulan setelah pengajuan pertemuan itu.
Kunjungan terakhir Jaffar terjadi pada 15 Februari lalu dan berujung pengaduan pidana terhadap dirinya.
Suatu kali, pada 6 Februari, Jaffar nekat memasuki gedung tempat Swift tinggal. Dia tertangkap kamera CCTV berlama-lama di lorong apartemen Swift dan di atap bangunan dari pukul 10 pagi hingga 2 siang.
Lain waktu, Jaffar diduga sampai menderingkan bel pintu kediaman Swift itu karena telah putus asa untuk dapat kenal dekat dengannya.
Tidak mendapat jawaban, ia kembali pada hari berikutnya dan membunyikan bel selama 45 menit.
Tidak hanya meneror langsung di kediamannya, Jaffar pun sampai memborbardir perusahaan manajemen Swift dengan 59 panggilan telepon antara 27 Januari dan 16 Februari. Dia menuntut untuk dapat berhubungan langsung dengan Swift.
Hingga pada Senin (6/3) lalu, Jaffar pun tertangkap basah dan dilaporkan atas tuduhan penguntitan serta usaha pencurian yang membuatnya ditahan dengan denda US$20 ribu.
Hakim David Frey pun menandatangani perintah adanya perlindungan dan pembatasan kontak antara Jaffar dengan bintang pop itu.
Menurut StreetEasy, Swift membeli apartemen mewah dengan luas lebih dari tiga ribu meter persegi senilai US$20 juta itu pada 2014. Di gedung sepuluh lantai itu Swift bertetangga dengan beberapa selebriti lain seperti Orlando Bloom dan sutradara Steven Soderbergh.
Dilaporkan, bahwa pengacara Jaffar, Liz Beal dari Lembaga Bantuan Hukum, menolak berkomentar. Sementara pihak perwakilan Swift pun belum memenuhi permintaan untuk berkomentar.
(gen)