Jakarta, CNN Indonesia -- Samuel Staples, pemuda 20 tahun berwajah segar dari Sekolah Musik dan Teater Guidhall London, coba bersikap wajar.
Ia melepas jaket kulitnya dan mulai bersiap-siap. Rasa semangat mengalir dalam dirinya. Sejak usia 5 tahun ia sudah memainkan instrumen biola, tapi ini adalah pertama kali dalam hidup Staples diizinkan meraungkan Stradivarius selama satu hari.
"Setiap pemain biola," kata Staples, "bermimpi memainkan Stradivarius."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 300 tahun terakhir, aura mistis menyelubungi Antonio Stradivari dan biola-biola yang ia ciptakan. Antonio memproduksi 1100 instrumen berdawai termasuk di antaranya, biola, gitar, dan cello. Sejumlah 550 biola, dari total perkiraan 960 yang diciptakan, masih bisa ditemukan saat ini.
Stradivarius terbaik bisa terjual dengan harga mencapai US$15 juta, atau sekitar Rp199,65 miliar. Para kolektor biasanya meminjamkan Stradivarius pada pemusik terkenal dalam acara-acara amal.
Staples 'memanaskan' Stradivarius dengan beberapa nomor klasik, mulai dari Bach, Tchaikovsky, Sibelius, hingga Mendelssohn. Sebuah bercak berwarna merah muda membekas pada dagunya yang digunakan untuk menahan bola itu.
Staples sama sekali tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Ia merasa seperti seorang pebalap yang baru saja merebut tiket promosi ke Formula 1. The Strad, menurutnya, "sangat mudah untuk dikendalikan, meluncur dengan mudah layaknya mobil balap. Dan Anda bisa menciptakan lebih banyak nada dengan tekanan yang lebih rendah."
Pada 28 Maret, Stradivarius yang dimainkan Staplesm yang dinamai "Ex-Croall;McEwen" berdasarkan nama pemilik terakhirnya, sukses terjual dalam sebuah lelang di London.
Harganya tergolong murah yaitu senilai US$1,5-2,5 juta.
 Samuel Staples ketika memainkan biola Stradivarius sebelum acara lelang di London. (AFP PHOTO / Daniel LEAL-OLIVAS) |
Hadiah Paling BergengsiTim Ingles dan saya sedang berbincang di lobi kantornya di dekat Sirkus Oxford ketika ia mengundang saya untuk memegang "Ex-Croall;McEwen".
Ingles adalah pendiri Ingles & Hayday, perusahaan yang mengkhususkan diri melelang alat-alat musik langka dan terbaik.
"Tidak, Anda tak membutuhkan sarung tangan," ujarnya pada saya. "Tapi jangan jatuhkan biola itu!"
Pengalaman ini belum pernah saya alami sebelumnya, memangku barang yang demikian berharga. Stradivarius ini ternyata sangat ringan -- dengan berat kurang dari setengah kilogram. Tak lebih berat dari sekaleng kacang atau bola bisbol.
Dan, tentu saja, dipahat dengan sangat mahir.
Saya selalu bertanya-tanya alasan harganya sangat mahal.
"Faktor utamanya adalah soal desain," kata Ingles. "Stradivari memiliki rancangan yang tepat, dengan kayu memiliki keseimbangan tepat antara keras dan lunak, sehingga menghasilkan getaran. Ia tak pernah berhenti bergerak. Ia tak pernah menciptakan biola yang sama dua kali, selalu coba meningkatkan kualitas suara dan tampilannya."
Banyak para pemain biola ternama seperti Joshua Bell dan Nicola Benedetti memainkan Strads, dan biasanya mereka punya ikatan kuat dengan instrumennya.
Dalam sebuah wawancara pada 2012 silam, pemusik asal Jerman, Frank Peter Zimmerman, mengatakan bahwa Stradivariusnya "terasa seperti bagian dari tubuh saya".
Sementara itu, pemusik berdarah Korea Selatan Min Kym merujuk Stradivarius sebagai belahan jiwanya. Ketika biola kesayangannya dicuri pada 2011 lalu, Min Kym trauma.
Dua tahun kemudian, biola itu ditemukan dan dikembalikan. Ironisnya, sang pencuri tak tahu harga Stradivarius sebenarnya dan coba menjualnya seharga US$125.
Ingles mengatakan, rata-rata nilai Stradivarius bisa meningkat dua kali lipat dalam waktu 10 tahun.
Salah satu Stradivarius paling terkenal dan paling dicari adalah "The Messiah" yang diciptakan pada 1716 dan kini dimiliki museum Ashmolean di Oxford.
Florian Leonhard, seorang pemilik bengkel alat musik yang sehari-harinya merestorasi serta menjual Stradivarius, pernah menemukan biola yang sangat mirip The Messiah.
Seorang ahli mengonfirmasi bahwa kayu spurce yang digunakan untuk menciptakan kedua biola itu berasal dari pohon yang sama. Leonhard kemudian menamai Stradivarius baru itu "The New Messiah."
Leonhard percaya, Stradivarius layaknya "patung mahakarya yang bisa disejajarkan dengan karya-karya Rodin dan Michaelangelo."
Ia juga memperkirakan harga "The New Messiah" bisa mencapai US$20 juta. Harga itu bisa memecahkan seluruh rekor penjualan Stradivarius yang pernah ada.
-----
Artikel ini diterjemahkan langsung dari artikel CNN Internasional yang bertajuk
Musical mystique: Why centuries-old Stradivari violins smash auction records oleh Nick Glass.