Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan kebudayaan antara China dan Korea Selatan makin menegang akibat penempatan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat, Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD), di Negeri Ginseng.
Diketahui, China menyalahkan Amerika Serikat karena meningkatkan ketegangan di kawasan dengan berkeras mengerahkan sistem pertahanan rudalnya, THAAD, di Seoul. Walau Amerika Serikat dan Korea Selatan telah berkeras pengerahan THAAD dilakukan murni untuk tujuan pertahanan, namun China tetap terganggu.
China menganggap penempatan THAAD akan memperumit upaya dialog dengan Korea Utara. Negeri Tirai Bambu juga berang karena khawatir sistem pertahanan rudal itu juga dapat menganggu kepentingannya di kawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini ternyata berdampak hingga pada sektor kebudayaan dan hiburan. Melansir
Soompi, China pertama kali melarang penyebaran konten kebudayaan Korea pada November tahun lalu.
Namun, beberapa pekan belakangan, dilaporkan bahwa film
Mask yang seharusnya dibintangi oleh aktor Korea Ha Jung Woo dan aktris China Zhang Ziyi terpaksa harus dibatalkan.
Menurut seorang sumber dari industri perfilman, beberapa film Korea yang diundang untuk menghadiri Beijing International Film Festival harus rela didepak dari acara bergengsi ini. Padahal, tahun lalu acara ini menayangkan sejumlah film Korea. Tahun ini para undangan asal Korea itu dilarang hadir oleh otoritas.
Lebih lanjut, drama Korea
Hwarang yang seharusnya ditayangkan secara berturut-turut di Korea Selatan dan China tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan. Musikal
Turandot dan
Laundry juga harus rela mengurungkan niat mereka untuk tur di China dengan alasan kesulitan dalam promosi dan pemasaran.
Awal Maret lalu, aktor kondang asal Korea Selatan So Ji Sub kesulitan mendapatkan izin menggelar jumpa fan di China. Agensi sang bintang, 51Keeper, menyatakan kemungkinan agenda di China terancam batal.
Agensi itu pun menduga bahwa penundaan pemberian izin ini dikarenakan isu THAAD.