Jakarta, CNN Indonesia -- Jefri Setiawan masih tercatat sebagai siswa kelas lima SD Universal Ananda, Kendal, Jawa Tengah. Tapi namanya sudah tercatat di Record Holders Republic yang bermarkas di Inggris.
Kibordis cilik itu memecahkan rekor dunia dengan memainkan 60 kibor dalam waktu lima jam dengan mata tertutup. Pemecahakan rekor dunia itu diuji langsung oleh Presiden Records Holders Republic Amerika Serikat, David Adamovich.
Kamis (13/4) tepat pukul 10.00 WIB, Jefri memamerkan kebolehannya menyentuhkan jari-jari di kibor, menghasilkan melodi indah. Di Teater Mandala Pemuda, Wisma Menpora, Kemenpora, Senayan, Jakarta ia memainkan
Kenangan Terindah milik band Samsons.
Alunan kibor Jefri menghipnotis yang ada. Tak heran ia memecahkan rekor. Sebelum ranah dunia, Jefri memecahkan rekor di Indonesia sebagai pemain kibor dan penyanyi termuda yang bermain dengan mata tertutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu usianya masih 10 tahun dua bulan 18 hari.
Kepada
CNNIndonesia.com Jefri bercerita, ia sudah belajar kibor sejak usia enam tahun. Setahun terakhir, ia mencoba bereksplorasi memainkan alat musik itu dengan mata tertutup.
Ketika memecahkan rekor dunia, Jefri seharusnya hanya memainkan 20 lagu sambil menutup mata. Tapi itu dirasa kurang menantang. Jumlah lagunya pun dinaikkan menjadi 60 buah. Rekor itu didukung Kemenpora dan Kemendikbud, meski Jefri belum masuk kategori pemuda.
Rentang usia kategori itu 15 hingga 30 tahun. Tapi Jefri belum juga menyentuh 15 tahun. Usianya kini masih 11 tahun.
Ia jelas bangga dengan apa yang ia lakukan. “Saya senang sekali bisa memecahkan rekor dunia,” ujarnya dengan antusias. Selanjutnya, Jefri mengaku ingin berduet dengan Joey Alexander, yang juga pianis muda dari Indonesia dan pernah masuk nominasi Grammy Awards.
“Saya mau mendunia seperti dia. Saya juga mau duet dengan Dwiki Dharmawan,” ujarnya lagi.
Keinginan Jefri tak berhenti sampai di situ. Ia melanjutkan, “Selanjutnya, saya ingin terus berkarya. Saya ingin ketemu Pak Presiden dan minta difasilitasi pergi ke London.”
Keinginan itu ditampung oleh Menpora, Imam Nahrawi. “Untuk bertemu Presiden, akan kami sampaikan semoga beliau ada waktu,” katanya menanggapi permintaan sang kibordis yang alih-alih bercita-cita jadi musisi malah memilih menjadi dokter itu.
Imam melanjutkan, album dan lagu baru Jefri yang sudah ia dengarkan pun akan berusaha dimasukkan ke studio untuk direkam dan disebarkan luas. "Hanya ketulusan dan kemauan yang bisa melakukannya,” katanya.
Kemauan Jefri itu salah satunya dimotivasi sang ayah Joko Manis, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Agus Rifai serta teman-teman sebayanya di sekolah. Agus bahkan berjanji memberi kucuran dana sebesar Rp260 juta per tahun melalui dana APBD.