Ribuan Buku Islam & Biografi Muhammad Dibakar di Libya

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2017 09:37 WIB
Pasukan polisi yang membakar buku-buku itu percaya bahwa ada dukungan terhadap kekerasan, ISIS dan persaudaraan Muslim di dalamnya.
Libya membakar buku-buku yang berkaitan dengan Islam dan materi erotis. (Ilustrasi/Janaka Dharmasena/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pembakaran buku bukan hanya dilakukan oleh Jerman di zaman Nazi. Baru-baru ini, pasukan yang pro terhadap Jenderal Khalifa Haftar di Libya juga membakar ribuan buku.

Pembakaran buku itu didokumentasikan dalam video dan diunggah ke Facebook. Pasukan berseragam menumpuk buku menjadi timbunan yang ditutup kertas, lalu membakarnya.

[Gambas:Videofb]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari enam ribu buku yang dibakar, dan dilaporkan salah satunya adalah biografi Nabi Muhammad. Pembakaran dilakukan di kota di sebelah timur Benghazi, Sabtu (17/6) lalu.

Pembakaran dilakukan bukan tanpa alasan. Pasukan polisi menyebut buku-buku yang dibakar diduga mempromosikan ISIS. Mereka menyebut buku-buku itu mengandung ajaran kekerasan dan konsep persaudaraan dalam Muslim, hal yang dilarang di Uni Emirat Arab dan Mesir.
Di Libya yang dikuasai Haftar, konsep persaudaraan Muslim sama dengan kelompok terorisme.

Padahal buku-buku itu merupakan karya tulis yang memuat sejarah Islam.

Bukan hanya sejarah Islam dan biografi Nabi Muhammad. Buku karangan novelis pemenang Nobel asal Mesir, Naguib Mahfouz juga termasuk yang dibakar. Demikian pula buku berisi pemikiran filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Buku-buku itu diduga dirampas dari truk yang berjalan dari Tobruk menuju Benghazi.

Video lain memperlihatkan pasukan polisi mengumumkan bahwa buku-buku yang beredar adalah bentuk invasi budaya.

Karya di dalamnya juga memuat ilmu sihir dan erotika, karena itu perlu disita. Tak lama setelah penyitaan, ratusan penulis melayangkan surat terbuka yang menyebut bahwa aksi itu, apalagi pembakaran buku, adalah tindakan terorisme intelektual.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER