Jakarta, CNN Indonesia -- Potensi Drake tak hanya sekadar pandai bernyanyi dan nge-rap yang membuatnya berhasil menguasai tangga lagu dunia. Kini Drake juga dianggap berpotensi untuk bermain dalam dunia seni peran.
Penulis kenamaan Kanada, Margaret Eleanor Atwood melirik Drake untuk bisa bermain dalam serial
The Handmaid's Tale. Serial itu diangkat dari novel yang pernah ditulis Atwood pada 1985 lalu.
Diberitakan
NME, Atwood merekomendasikan Drake untuk mendapatkan peran dalam serial yang bakal memasuki musim ke-dua itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukankah bakal menyenangkan bila Drake untuk menjadi cameo di musim kedua
The Handmaid's Tale," kata Atwood dalam sebuah wawancara dengan
Boston Review.
Atwood yang merupakan produser konsultan untuk serial itu mengaku akan menyampaikan idenya kepada eksekutif produser program itu, Bruce Miller.
"Saya akan menyampaikan gagasan ini ke telinga Bruce Miller dan lihat apa yang bakal dia lakukan. Mungkin Drake bisa diselundupkan," tutur Atwood.
Menurut Atwood, peluang itu dapat sangat mungkin terwujud. Pasalnya proses pengambilan gambar bakal berlangsung di Toronto, Kanada, dan Drake juga berasal dari negara itu.
Meski berasal dari negara yang sama, Atwood mengaku belum pernah bertemu dengan Drake. Atwood menganggap dia sudah renta dan sulit untuk bisa bergaul.
"Saya belum pernah bertemu Drake, tapi tentu saja saya bertemu dengan orang yang berhubungan dengan Drake. Tapi Anda harus menyadari saya sudah tua dan tak mungkin bisa pergi ke banyak pesta, jujur saja," ucap perempuan 77 tahun yang terkenal lewat 15 buku puisi karyanya itu.
Akting bukan hal baru bagi Drake. Dia memulai pepengalaman aktingnya dalam drama remaja bertajuk
Degrassi: The Next Generation.Drake juga pernah tampil dalam sebuah episode di
Beyond the Break. Drake juga menjaja layar lebar sebagai
cameo pada 2014 dalam
Think Like a Man Too.
Jika Drake jadi bermain untuk The Handmaid's Tale ini maka dia bakal bergabung dengan bintang
Madmen, Elisabeth Moss, Alexis Bledel dan Samira Wiley. Serial unggulan dari
Channel 4 TV itu mengambil latar masa depan dystopian.
(end)