Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris peraih Oscar Cate Blanchett mengakui ia tidak sadar menjadi sosok wanita pertama yang memerankan penjahat super atau
supervillain dari Marvel. Blanchett memerankan Hela, sosok Dewi Kematian dalam film terbaru Marvel,
Thor: Ragnarok.
“Saya tidak sadar.. Saya memerankan penjahat wanita pertama Marvel di layar lebar,” kata Blanchett ketika diwawancara
E!.Cate Blanchett direkrut Marvel dan Disney untuk membawa debut sosok Dewi Kematian Marvel itu di layar lebar. Dalam
Thor: Ragnarok, Hela digambarkan tidak sengaja terlepas dari penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Hela dalam film sebenarnya sudah pernah muncul dalam film animasi
Hulk vs Thor, namun dalam versi live-action,
Thor: Ragnarok adalah momen debutnya.
Tren wanita masuk dalam film super hero pun mendapat tanggapan dari Blanchett. Ia menganggap wanita memiliki banyak peluang masuk ke film super hero karena karakter perempuan dalam komik fantasi itu tergolong banyak.
“Ada banyak sekali [karakter penjahat wanita] dalam buku komik, namun sedikit sekali yang diangkat ke layar lebar, semoga nantinya akan lebih banyak lagi yang dibawa ke film,” kata Blanchett.
Dalam trailer terbaru
Thor: Ragnarok, adegan dimulai ketika Thor melemparkan palu Mjolnir ke Hela. Namun hanya dengan satu tangan, wanita jahat itu ternyata sanggup menahan palu magis tersebut dan menghancurkannya berkeping-keping.
Cuplikan itu pun menunjukkan Hela yang bebas dari penjara dan kembali membunuh banyak orang.
“Itu sama seperti ucapan sapa dari saya sesungguhnya,” kata Blanchett mengomentari cuplikan terbaru
Thor: Ragnarok.
[Gambas:Youtube]“Saya pikir cuplikan itu sangat menarik bahwa mereka menyiapkan untuk menghancurkan senjata andalan dan kekuatan Thor di menit-menit awal. Permulaan yang baik,” lanjutnya.
Dan dalam cuplikan terbaru itu pula, tampak kostum Hela yang seperti kepala Medusa. Kostum dengan hiasan kepala menyeramkan itu ternyata baru utuh ketika memasuki pasca-produksi.
“Setengah kostum saya dibuat saat masuk pasca-produksi,” kata Blanchett. “Sehingga sering sekali (saat pengambilan gambar) saya mencoba terlihat garang dan jahat dan sesungguhnya tidak nyaman dengan setelan
motion capture yang sulit untuk digerakkan,”