Hikayat Kuda Lumping yang Diklaim Malaysia

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2017 18:00 WIB
Kuda lumping yang diklaim Malaysia punya kisah yang bermula dari hikayat Raja Ponorogo yang kemudian tumbuh berkembang di tengah masyarakat Jawa.
Kuda lumping yang diklaim Malaysia punya kisah yang bermula dari hikayat Raja Ponorogo yang kemudian tumbuh berkembang di tengah masyarakat Jawa. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kuda lumping mendadak menjadi perhatian ketika Miss Grand International Malaysia mengenakan national costume beratribut anyaman bambu berbentuk kuda yang ramah di mata masyarakat Indonesia itu.

Keberadaan kuda lumping yang dibawa Malaysia itu lantas menimbulkan kehebohan di Indonesia, terutama bagi masyarakat Jawa, yang mewarisi kebudayaan tersebut.

Kehebohan masyarakat Jawa akan kuda lumping yang mendadak dipegang Malaysia dapat dipahami. Kuda lumping merupakan kesenian tradisional yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Jawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain kuda lumping, seni pertunjukan itu juga dikenal dengan nama jaran kepang, jaranan, jathilan atau ebug.

Tari dengan kuda tiruan ini berasal dari cerita legenda Raja Ponorogo yang selalu memakai pasukan berkuda untuk mendapat kemenangan dalam perang.

Berangkat dari kisah itu, tarian kuda lumping tampil menggambarkan semangat heroisme dari pasukan berkuda. Semangat ini digambarkan oleh penari dengan gerakan ritmis, dinamis, dan agresif.

Tarian kuda lumping dimulai dengan mantra dan gerakan beritme teratur yang mengisahkan cerita peperangan.Tarian kuda lumping dimulai dengan mantra dan gerakan beritme teratur yang mengisahkan cerita peperangan. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)

Beragam gerakat tersebut tercermin lewat kibasan badan maupun ekor 'kuda' yang seolah sedang berlaga dalam peperangan. 'Kuda' yang digunakan para pemain itu berasal dari anyaman bambu atau kulit kerbau atau pun sapi.

Dimulai dari mantra sebelum menari, para penari kuda lumping menampilkan gerakan dengan ritme yang teratur mengisahkan sebuah cerita.

Namun kian lama tempo semakin meningkat dan gerakan jadi tak karuan. Bahkan, para penari mulai kerasukan kekuatan magis dengan melakukan hal ekstrem seperti mengunyah kaca, menyayat bagian tubuh dengan golok, membakar diri, hingga berjalan di atas kaca.


Adegan itu menjadi klimaks dari pertunjukan kuda lumping. Para penari akan berhenti setelah diberi mantra oleh pawang.

Penggunaan kekuatan magis itu disebut sebagai bentuk kekuatan supranatural yang digunakan masyarakat Jawa untuk melawan pasukan Belanda saat masa penjajahan dahulu.

Masyarakat Jawa mengenang peperangan itu dalam bentuk seni pertunjukan tari yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Kini, tarian itu dipertontonkan di berbagai kegiatan kesenian, tradisi, atau upacara adat Jawa. Kesenian ini tersebar hampir di seluruh daratan Jawa, mulai dari Banten hingga Jawa Timur.

[Gambas:Youtube]

Hampir setiap kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur punya seni kuda lumping dengan ke khasan masing-masing.

Pemerintah bahkan sudah mendata setidaknya ada 19 seni tradisi kuda lumping. Tiga di antaranya, Jaran Kecak dari Lumajang, Jaran Bodhag dari Probolinggo dan Jathilan dari Yogyakarta sudah diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.

Malaysia pun mengakui bahwa tradisi kuda warisan yang dikenakan Miss Grand Internasional 2017 merupakan budaya yang dibawa oleh masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Johor, Malaysia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER