Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan kakak-beradik bekas personel band Oasis, Noel dan Liam Gallagher, memang tak akur. Baru-baru ini, Noel bahkan menyebut Liam perlu bertemu dengan seorang psikiatri, menyusul komentar Liam soal penampilan Noel di konser We Are Manchester bulan lalu.
Noel menjadi salah satu penampil utama dalam konser yang digelar untuk mengenang 22 korban meninggal pada tragedi teror bom di Manchester Arena, 22 Mei lalu.
Liam, yang memilih untuk tidak tampil dalam acara itu, kemudian malah mencuit soal pandangannya terhadap penampilan Noel. Ia menyebut kakaknya hanya melakukan “aksi PR.” Namun, beberapa saat kemudian, Liam mengklaim akun Twitter miliknya telah diretas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya tidak mungkin melakukan itu. Saya tidak akan mengatakan hal seperti itu. Bisakah Anda mempercayainya?” ujar Liam kala itu.
Dalam sebuah wawancara dengan
The Sunday Times, melansir
NME, Noel angkat bicara soal komentar-komentar pedas yang dilayangkan adiknya itu selama beberapa bulan belakangan.
Noel awalnya ditanya mengenai mengapa ia tidak tampil dalam konser One Love Manchester yang digagas oleh Ariana Grande pada Juni lalu. Padahal, saat itu Liam tampil di sana.
“Saya tidak diminta,” ujar Noel.
Noel pun mengaku tak peduli dengan komentar orang soal ketidakhadirannya dalam panggung itu.
“Itu hanya suara berisik. Orang-orang bodoh yang kurang informasi,” katanya.
Noel kemudian ditanya soal donasi atas royalti dari
Don’t Look Back In Anger milik Oasis yang diberikan kepada keluarga korban meninggal dan yang terdampak serangan teror Manchester. Donasi itu awalnya ingin dirahasiakan.
“Sampai Si Pemarah membombardir internet dengan kebenciannya. Jadi saya banyak mendapat panggilan yang mengatakan, ‘Tentu saja Anda ingin melakukan sebuah wawancara?’ Tidak, orang-orang meninggal. Ini bukan tentang saya atau orang bodoh lainnya. Seorang wanita baru bangun dari koma untuk mendapati anak perempuannya meninggal. Beri sedikit hormat,” omelnya.
Perbincangan kemudian beralih ke penampilan Noel di konser benefit di Manchester Arena bulan lalu yang digelar untuk membuka kembali tempat konser ‘berdarah’ itu.
“Itu adalah malam yang aneh. Karena Anda hidup dalam sebuah momen ketika setiap orang mengangkat tangannya ke udara dengan sebuah lagu yang Anda tulis, namun Anda berharap momen ini tidak pernah terjadi, bahwa
Don’t Look Back In Anger masih tentang wanita ini di usia tertentu, melihat hidupnya berjalan, daripada menjadi sebuah lagu soal tantangan,” katanya.
Saat ditanya soal cuitan “aksi PR” Liam, Noel merespons, “Untuk kedua kalinya. Dia perlu menemui seorang psikiatri. Saya tidak bercanda. Karena orang-orang muda Manchester, penggemar musik muda, dibunuh, dan dia, kedua kalinya, berpikir itu tentang dirinya. Dia perlu bertemu seseorang.”
(res/res)