Jakarta, CNN Indonesia -- Artis tempo dulu, Laila Sari mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Jalan Tangki pada pukil 19.50 WIB, Senin (20/11).
Laila Sari merupakan biduan yang terkenal era 80-an. Laila Sari merupakan perempuan kelahiran 1935. Dia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Ketika berumur 10 tahun, Laila dibawa merantau ke Jakarta. Dia tinggal di kawasan Kebon Sirih. Barulah saat ibunya menikah dengan seniman asal Medan, Laila pindah ke kawasan Tangki, Jakarta Barat. Daerah Tangki merupakan tempat perkumpulan para seniman di Jakarta usai kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggal di lingkungan seniman, membuat Laila kecipratan darah seni. Dia ikut dalam berbagai sandiwara dari kota ke kota hingga menjadi biduan. Di era kejayaannya, Laila mengeluarkan banyak piringan hitam.
Salah satu lagu populer yang pernah dinyanyikan Laila adalah ‘Mama Janda’.
"Aku biduan, aku dulu punya piringan hitam banyak sih ya lagunya. Yang aku masih ingat Mama Janda," kata Laila saat wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com, Juni lalu. Laila bahkan masih hafal lirik lagu itu ketika diminta menyanyikannya.
Ketika era sandiwara mulai memudar dan beralih ke televisi, Laila tak kehilangan panggung. Dia kerap tampil di berbagai program televisi. Namun, seiring berjalan waktu, tawaran pekerjaan mulai berkurang.
Terhimpit EkonomiMenjadi artis tak membuat hidup Laila tentram sampai tua. Laila terhimpit ekonomi. Dia bahkan tak lagi punya telepon lantaran digunakan untuk keperluan cucunya.
Dia tinggal bersama anak dan cucunya di sebuah rumah kecil di kawasan padat penduduk, Jalan Badila I, Tangki, Jakarta Barat. Laila juga berbagi rumah dengan beberapa ekor kucing yang dimilikinya.
Laila merupakan satu-satunya generasi seniman yang masih tinggal di Tangkiwood.
(asa)