Liam Payne Ungkap Derita Saat Masih di One Direction
Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2017 16:07 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas One Direction ternyata tak seindah yang dibayangkan. Para personel boyband asal Inggris itu ternyata tak bahagia meski populer dan bergelimang harta.
Setidaknya itu yang dirasakan oleh salah satu anggota 1D, Liam Payne. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Sun, Payne mengaku depresi ketika menjalani karier bersama One Direction.
Rutinitas manggung di berbagai konser terpaksa dijalani Payne.
"Saya tak seharusnya melakukan itu, jika saya jujur, mengembangkan senyum bahagia dan menyanyikan lagu itu seperti memakai kostum," kata Payne.
Payne mengibaratkan kostum itu menutupi apa yang sebenarnya terjadi di balik itu.
Ayah satu anak ini bahkan merasa diforsir bekerja tanpa bisa menikmati waktu bersama. Para personel 1D disebut tak bisa menikmati kesuksesan yang telah mereka capai dengan kerja keras.
"Semakin kami melakukannya, saya tidak berpikir kami merayakan nikmatnya hal itu. Itu seperti, 'Oh, kamu baru saja menang tiga piala'. tapi kemudian kembali naik pesawat dan pergi ke tempat lain," tutur Payne.
Kondisi itu semakin parah ketika 1D membatalkan sebuah konser di Belfast, Irlandia pada 2015 lalu. Ketika itu Payne mengalami serangan panik akut jelang tampil.
Itu bertepatan ketika Payne putus cinta dari kawan sekolahnya Sophia Smith.
Perasaan yang tak bahagia di One Direction inilah yang akhirnya berujung pada keputusan untuk rehat dan bersolo karier.
[Gambas:Youtube]
Empat personel 1D, Harry Styles, Niall Horan, Louis Tomlinson, termasuk Liam Payne merintis musik sendiri-sendiri.
"Kami butuh waktu untuk sendiri-sendiri. Kami butuh alasan mengapa kami harus bersama, selain hanya soal pekerjaan," ucap Payne.
Diberitakan The Sun, setelah mencoba berkarier sendiri, Payne merasa ia mengalami banyak perubahan. Payne mengeluarkan beberapa single, salah satu yang hit adalah Strip That Down. (end)
Setidaknya itu yang dirasakan oleh salah satu anggota 1D, Liam Payne. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Sun, Payne mengaku depresi ketika menjalani karier bersama One Direction.
Rutinitas manggung di berbagai konser terpaksa dijalani Payne.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak seharusnya melakukan itu, jika saya jujur, mengembangkan senyum bahagia dan menyanyikan lagu itu seperti memakai kostum," kata Payne.
Payne mengibaratkan kostum itu menutupi apa yang sebenarnya terjadi di balik itu.
"Semakin kami melakukannya, saya tidak berpikir kami merayakan nikmatnya hal itu. Itu seperti, 'Oh, kamu baru saja menang tiga piala'. tapi kemudian kembali naik pesawat dan pergi ke tempat lain," tutur Payne.
Kondisi itu semakin parah ketika 1D membatalkan sebuah konser di Belfast, Irlandia pada 2015 lalu. Ketika itu Payne mengalami serangan panik akut jelang tampil.
Itu bertepatan ketika Payne putus cinta dari kawan sekolahnya Sophia Smith.
Perasaan yang tak bahagia di One Direction inilah yang akhirnya berujung pada keputusan untuk rehat dan bersolo karier.
[Gambas:Youtube]
Empat personel 1D, Harry Styles, Niall Horan, Louis Tomlinson, termasuk Liam Payne merintis musik sendiri-sendiri.
"Kami butuh waktu untuk sendiri-sendiri. Kami butuh alasan mengapa kami harus bersama, selain hanya soal pekerjaan," ucap Payne.
Diberitakan The Sun, setelah mencoba berkarier sendiri, Payne merasa ia mengalami banyak perubahan. Payne mengeluarkan beberapa single, salah satu yang hit adalah Strip That Down. (end)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK