Ulasan Film: 'Coco'

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Nov 2017 08:50 WIB
Coco bercerita tentang mimpi yang harus diperjuangkan, juga ikatan keluarga yang perlu kembali dikuatkan. Film ini cocok ditonton bersama anak di akhir pekan.
Coco sudah bisa ditonton di bioskop Indonesia. (Dok. Disney Pixar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi keluarga Miguel (disuarakan Anderson), musik adalah kutukan. Takdir mereka adalah menjadi pembuat sepatu, itu yang mereka yakini.

Maka ketika anak laki-laki mereka yang masih berusia 12 tahun, Miguel bermimpi mengikuti jejak idolanya, Ernesta de la Cruz menjadi musisi, keluarganya sangat menentang.

Jangankan menggapai cita-cita jadi pemusik, menonton acara musik di televisi saja tak boleh. Tetangga sekali pun tak bisa bermain musik di sekitar rumah mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Alhasil, Miguel harus bersembunyi di atas loteng agar bisa berlatih gitar. Sekadar mendengarkan musik pun harus diam-diam.

Sampai suatu saat, kejadian magis menghampiri Miguel. Lewat gitar legendaris Ernesta de la Cruz ia terjebak di Land of the Dead, atau juga dikenal Dia de los Muertos.

Dunia orang mati.

Namun di sana ia justru bisa bertemu sang idola, Ernesto de la Cruz. Tak hanya itu, Miguel juga jadi tahu kenyataan di balik sejarah keluarganya.


Secara garis besar, Coco adalah film keluarga. Film itu membawa pesan yang begitu menyentuh, tentang sebuah ikatan keluarga yang kuat, nilai-nilai dalam tradisi, serta penghormatan pada budaya leluhur.

Coco turut mengajarkan bagaimana memperjuangkan mimpi, seperti Miguel yang ingin menjadi musisi di tengah tekanan keluarga yang menentangnya. Meski yang diusung merupakan budaya Meksiko, film ini tetap relevan bagi budaya lain, termasuk di Indonesia sendiri.

Di sisi lain, film ini juga memberikan tambahan pemahaman nilai soal unsur budaya dan tradisi di Meksiko. Penonton diajak memahami serta mengenal perayaan Dia de Muertos yang menjadi kepercayaan masyarakat Meksiko.

[Gambas:Video CNN]

Perayaan itu dipercaya menjadi reuni keluarga besar antara dua dunia, kehidupan dan kematian. Itu bukanlah momen untuk berduka, melainkan mengingat kembali anggota keluarga dan orang-orang yang telah berpulang, menjaganya agar tetap dekat di hati.

Tidak hanya nilai-nilai kehidupan yang disuguhkan Coco. Animasi dalam film itu pun memanjakan penonton dengan warna-warna yang menyegarkan mata. Pilihan lagu yang mengiringi film ini juga memberi warna dan nuansa tepat dalam setiap momen yang disuguhkan.

Alur ceritanya sendiri cukup mudah dipahami, ditambah dengan beberapa kejutan yang membuat film ini semakin seru. Coco cocok ditonton bersama anak di akhir pekan ini. Coco sudah dapat disaksikan di bioskop sejak 24 November. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER