Jakarta, CNN Indonesia -- Kesenian gamelan khas Nusantara sukses mempererat hubungan Indonesia dengan Selandia Baru. Penampilan instrumen tradisional itu menghangatkan suasana di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington, Selandia Baru.
Sekelompok musisi dari Taniwha Jaya menghibur para undangan dalam malam apresiasi budaya yang diselenggarakan KBRI pada Senin (11/12) lalu.
Dalam acara tersebut, sejumlah duta besar negara untuk Selandia Baru, anggota parlemen, serta sejumlah komunitas seni dan budaya Indonesia di sana juga hadir dan menikmati dendang gamelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taniwha Jaya membawakan penampilan satu jam tersebut bukan hanya dengan gamelan, melainkan juga memadukannya dengan metalofon, gambang, gendang, dan gong.
Selain itu, tarian tradisional dari lima penari Sanggar Mulyo asal Jawa Timur memukau tamu undangan.
 Penampilan tari tradisional di KBRI Wellington, Senin (11/12). (Dok. KBRI Wellington) |
Taniwha Jaya merupakan grup gamelan dari Wellington yang semua pemainnya merupakan warga Selandia Baru. Grup ini disebut telah ratusan kali menghibur berbagai kota di Selandia baru dengan gamelan.
Mereka juga pernah berkunjung ke Indonesia dan tampil di Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyatakan bangga pada Taniwha Jaya yang selama ini telah menjadi duta budaya Indonesia.
"Saya senantiasa percaya diplomasi budaya adalah diplomasi yang sangat kuat. Ia sanggup menembus semua perbedaan dan peradaban yang ada. Melalui gamelan, kami akan mendapatkan banyak teman," kata Tantowi, berdasarkan rilis yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (14/12).
Gamelan pertama kali diperkenalkan di Selandia Baru pada 1974. Setahun berselang, gamelan diajarkan ke mahasiwa di School of Music, Victoria University of Wellington.
[Gambas:Youtube]Selain di Victoria, Gamelan juga dipelajari di Otago University, Dunedin. Saat ini, diperkirakan ada 800 orang Selandia Baru yang mahir memainkan gamelan.
Selain gamelan, gelaran bertajuk Bali - the sounds and sights of heaven itu juga menyuguhkan kudapan khas Indonesia seperti lupis, lapis surabaya, cilok, risol dan es cendol
(end)