Ari Lasso Akui Punya 'Haters' sejak Jadi Juri di Televisi

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 07 Mar 2018 15:45 WIB
Ari Lasso jarang berhadapan dengan haters di media sosial. Namun sejak ia terlibat di program sebuah televisi swasta, dirinya jadi menghadapi pembenci.
Ari Lasso baru menghadapi haters ketika menjadi juri di televisi baru-baru ini, namun ia tak ambil pusing. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak musisi Ari Lasso punya akun media sosial, ia mengaku tidak pernah punya haters atau warganet yang membencinya. Namun ketika ia terlibat menjadi juri dalam sebuah program acara di televisi swasta baru-baru ini, haters mulai berdatangan.

Beruntung, ia bukan orang yang terlalu mendengarkan apa kata haters.

"Saya enggak ambil pusing, karena mereka mungkin tidak nonton konser atau beli karya saya. Kalau yang ngomong penggemar berat saya dengan pengetahuan musik mendalam mungkin akan saya dengarkan sebagai kritik," kata Ari kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Ari, haters adalah fenomena baru. Itu merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang begitu pesat. Semakin banyak orang punya media sosial, semakin banyak pula yang saling berkomentar dalam platform itu.

Musisi asal Jawa Timur itu menemukan fakta menarik tentang netizen dan haters. Menurutnya, "Haters itu orang kurang kerjaan, sudah pasti. Kalau kita punya pekerjaan yang jelas, punya lingkungan yang terbentuk dengan baik, kita pasti tahu standar pergaulan."

Mereka yang bergaul dengan baik di dunia nyata, ia melanjutkan, tidak akan bersikap seperti haters di media sosial. Lain lagi dengan mereka yang memang berasal dari lingkungan yang tidak baik di dunia nyata.


Ungkapan-ungkapannya di media sosial pun bakal negatif. "Orang yang di kehidupan nyata berani, sangar dan berintegritas itu sangat menjaga sikap dan bahasa di media sosial. Dia tahu setiap tindakan dan ucapan ada konsekuensi," kata Ari.

Ia memberi contoh sederhana soal seseorang yang ada di satu ruangan dengan orang lain.

Jika orang itu tidak kenal, tidak mungkin meneriaki atau memaki orang lain. Ia akan dapat konsekuensi jika tiba-tiba meneriaki atau memaki orang yang tak dikenal tapi disukainya.


Selain menyebut bahwa haters berasal dari lingkungan tertentu di dunia nyata, Ari juga paham bahwa tidak semua dari mereka benar ada sosoknya. "Haters kadang belum tentu orang asli. Ketika diklik, followers-nya enggak ada dan enggak ada unggahan," ujarnya. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER