Indonesia Masuk Nominasi Penghargaan London Book Fair 2018

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 12 Mar 2018 17:52 WIB
Yayasan Lontar dari Indonesia termasuk nominasi untuk The Literary Translation Initiative Award di The London Book Fair International Excellence Awards 2018.
Stan Indonesia di London Book Fair beberapa tahun lalu. (Dok. Agustinus Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia tidak sekadar pameran buku di London Book Fair tahun ini. Yayasan Lontar, lembaga asal Indonesia yang berkonsentrasi pada penerjemahan karya sastra masuk daftar pendek atau shortlist The London Book Fair International Excellence Awards 2018.

Indonesia memang tidak seperti Brasil yang mendominasi dengan lima nominasi atau Amerika Serikat yang mendapat empat nominasi di ajang itu. Namun setidaknya Yayasan Lontar mewakili Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara selain Malaysia yang masuk.

Yayasan Lontar masuk shortlist untuk The Literary Translation Initiative Award, bersama American Literary Translators Association dari AS dan Geopoetika dari Serbia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Terdapat 18 kategori dengan masing-masing tiga nominasi dalam The London Book Fair International Excellence Awards 2018. Total, ada 27 negara yang berkompetisi. Pengumuman pemenang tiap kategori akan disampaikan di Olympia, London, Selasa (10/4) waktu setempat.

London Book Fair sendiri diselenggarakan 10 hingga 12 April 2018.

"Luar biasa melihat 27 negara terwakilkan dalam daftar pendek International Excellence Awards 2018, rekor [jumlah negara] tertinggi dalam lima tahun sejarah penghargaan ini, yang mana menurut saya menunjukkan pertumbuhan, luas dan keberagaman penghargaan ini dan industri buku global di London Book Fair," kata Jacks Thomas, direktur London Book Fair, seperti dikutip dari situs resminya.


Mengutip siaran resmi yang disampaikan Yayasan Lontar melalui akun Twitter-nya, salah satu pendirinya John McGlynn akan hadir di acara yang terbatas untuk undangan itu, dan menerima penghargaan jika mereka memenangi The Literary Translation Initiative Award.

Penerjemahan karya sastra masih menjadi masalah di Indonesia. Selain jumlah penerjemah tidak banyak, menerjemahkan karya sastra juga tidak mudah. Yayasan Lontar adalah organisasi independen, di luar pemerintah, yang fokus mengisi penerjemahan itu.

Penerjemahan diperlukan jika karya sastra Indonesia ingin lebih banyak dikenal dunia.


Yayasan Lontar didirikan 30 tahun lalu, dan sudah menerjemahkan karya hampir 650 penulis Indonesia. Karya-karya yang sudah diterjemahkan itu pun kini bisa dibaca di banyak negara. (rsa)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER