Film Pendek Indonesia Ikut Bersaing di Venesia
Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jul 2018 21:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Film Indonesia ikut bersaing di Festival Film Internasional Venesia 2018. Film pendek bertajuk Kado karya sutradara Aditya Ahmad masuk dalam kompetisi film pendek Orizzonti, yang merupakan rangkaian dari festival yang sudah digelar untuk kali ke-75 itu.
Seperti diberitakan Antara, film itu bercerita tentang pergulatan remaja.
"Seperti Isfi dalam menemukan identitasnya," ujar Adit kepada Antaranews.
Isfi merupakan teman lama sang sutradara. Ketika mereka bertemu kembali, sang kawan seperti sedang resah. Dari sana lah Adit kemudian terinspirasi membuat film Kado.
Dalam durasi hanya 15 menit, ia mengisahkan seorang remaja yang semangat menyambut ulang tahun salah satu temannya. Dengan rok panjang dan hijab, remaja itu menyiapkan kado istimewa di kamar kawannya yang bernama Nita.
Dilaporkan Antara, Kado tidak lepas dari tangan sutradara serta produser ternama Indonesia, Mira Lesmana dan Riri Riza. Mereka membantu Adit sebagai produser. Tak ayal, Adit pun merasa sangat terbantu dengan adanya kehadiran duo Laskar Pelangi itu.
Ia terinspirasi dari pernyataan Mira dan Riri yang menyebut bahwa "jenuh adalah waktu terbaik membuat film." Kejenuhan itu dirasakan Adit saat mereka bertemu pada 2016.
Mira menjelaskan Adit memiliki bakat besar dan naluri bercerita yang tinggi. Bersama Riri, ia ingin mengembangkan potensi Adit itu dengan memberi ruang untuk belajar.
"Ide cerita dan persoalan yang ditawarkan Kado sangat relevan, universal sekaligus sangat lokal. Adit berhasil dalam bercerita, menjadi karya yang kompleks namun tetap menyentuh," kata Riri.
Dengan filmnya yang ikut bersaing di festival, Adit berangkat ke Venesia, Italia, pada September mendatang. Pria kelahiran Makassar tahun 1989 itu juga akan menghadiri penayangan perdana Kado di sana.
Adit sudah pernah masuk festival film internasional lewat film pendek Sepatu Baru (2014). Film itu berhasil meraih penghargaan Special Mention di Festival Film Berlin 2014 dan Sutradara Film Pendek Asia Tenggara Terbaik di Festival Film Internasional Singapura 2014. (antara/rsa)
Seperti diberitakan Antara, film itu bercerita tentang pergulatan remaja.
"Seperti Isfi dalam menemukan identitasnya," ujar Adit kepada Antaranews.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isfi merupakan teman lama sang sutradara. Ketika mereka bertemu kembali, sang kawan seperti sedang resah. Dari sana lah Adit kemudian terinspirasi membuat film Kado.
Dalam durasi hanya 15 menit, ia mengisahkan seorang remaja yang semangat menyambut ulang tahun salah satu temannya. Dengan rok panjang dan hijab, remaja itu menyiapkan kado istimewa di kamar kawannya yang bernama Nita.
Ia terinspirasi dari pernyataan Mira dan Riri yang menyebut bahwa "jenuh adalah waktu terbaik membuat film." Kejenuhan itu dirasakan Adit saat mereka bertemu pada 2016.
Mira menjelaskan Adit memiliki bakat besar dan naluri bercerita yang tinggi. Bersama Riri, ia ingin mengembangkan potensi Adit itu dengan memberi ruang untuk belajar.
"Ide cerita dan persoalan yang ditawarkan Kado sangat relevan, universal sekaligus sangat lokal. Adit berhasil dalam bercerita, menjadi karya yang kompleks namun tetap menyentuh," kata Riri.
Dengan filmnya yang ikut bersaing di festival, Adit berangkat ke Venesia, Italia, pada September mendatang. Pria kelahiran Makassar tahun 1989 itu juga akan menghadiri penayangan perdana Kado di sana.
Adit sudah pernah masuk festival film internasional lewat film pendek Sepatu Baru (2014). Film itu berhasil meraih penghargaan Special Mention di Festival Film Berlin 2014 dan Sutradara Film Pendek Asia Tenggara Terbaik di Festival Film Internasional Singapura 2014. (antara/rsa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK