Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor senior Tino Saroengallo meninggal dunia pada hari ini, Jumat (27/7) pagi. Dilaporkan, ia terkena kanker kandung kemih.
Aktor yang juga sutradara dan produser film itu mengembuskan napas terakhir pada usia 60 tahun.
Kepergian Tino meninggalkan duka yang mendalam bagi sineas Indonesia. Salah satunya aktor Abimana Aryasatya. Ia menuliskan pesan duka cita melalui akun Instagram-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Abimana, aktor Ferry Salim pun ikut menyampaikan duka cita sekaligus mengenang sosok Tino.
"Untuk orang awam mungkin tidak banyak yang mengenal sosok seorang 'Tino Saroengallo'. Beliau adalah sosok yang luar biasa memiliki reputasi yang baik dan professional didunia perfilman Indonesia," tulisnya pada keterangan foto dia dengan Tino.
Tak luput, ia pun berbagi pengalaman pertama bertemu Tino kala syuting film
Ca Bau Kan. Di film debutnya, kata Ferry, Tino bertindak sebagai produser pelaksana.
[Gambas:Instagram][Gambas:Instagram]Selain itu, aktor berusia 51 tahun ini juga menceritakan kisah di balik fotonya bersama Tino. Menurutnya itu diambil saat persiapan film
Perfect Dream, dua tahun silam. Saat itu, menurut Ferry, Tino sudah sakit.
"Bang Tino rencananya menjadi musuh bebuyutan saya dalam karakter film tersebut, saat itu ia banyak bercerita mengenai kesehatannya, ia sudah mulai sakit. Namun dedikasinya di dunia film tak terkalahkan. Pada akhirnya saat mulai mau syuting, kesehatannya drop, jadwal tak bisa mundur, sosok karakter Bang Tino digantikan pemain lain," katanya.
Sedangkan aktris Wulan Guritno berbagi kabar soal kepergian Tino dan menyebut bahwa jenazahnya akan dimakamkan selepas salat Ashar di TPU Tanah Kusir.
Semasa hidupnya, Tino telah terlibat membintangi sejumlah film seperti
Petualangan Sherina, Arisan!, Quickie Express, Pintu Terlarang, Jendral Soedirman, 3: Alif, Lam, Mim, serta yang terbaru
Night Bus.Sedangkan sebagai produser, kiprah aktor kelahiran Jakarta itu tercatat di film
Pantja Sila: Cita-cita & Realita, After the Dark, A Whisper to a Roar, serta
Hidup Untuk Mati.Di sisi lain ia juga pernah terlibat bekerja di balik layar untuk film
Sang Penari, Ca Bau Kan, Pasir Berbisik, dan
Eat Pray Love.
(rsa)