Jakarta, CNN Indonesia -- Penonton televisi dekade '90-an nyaris pasti mengenal Mandra, aktor asal Jakarta yang membintangi sinetron
Si Doel Anak Sekolahan (1994-2003) sebagai Mandra. Nama asli dan karakternya memang sengaja dibuat sama.
Dalam sinetron, Mandra merupakan adik dari Mak Nyak yang diperankan Aminah Cendrakasih. Dengan kata lain, Mandra adalah paman Kasdoellah alias si
Doel yang diperankan Rano Karno.
Mandra sering kali bertengkar dengan Doel dan babe Sabeni yang diperankan Benyamin Sueb. Mereka sering 'ribut' mulai dari hal sepele sampai hal besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mandra mencapai titik 'ikonis' ketika menggantikan profesi Sabeni sebagai supir oplet. Karakter Mandra yang 'ogah-ogahan' jadi supir oplet makin membuat Sabeni naik darah.
Namun justru hal tersebut adalah salah satu hal yang membuat penonton begitu rindu akan sosok Mandra. Pun Mandra menjadi amat dikenal dengan oplet bercat biru-hitam itu dan teriakan "Cinere-Gandul".
Saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Mandra mengaku memiliki banyak pengalaman seru selama 'bercengkerama' dengan oplet. Namun pengalaman paling seru menurutnya adalah saat oplet mogok.
Dalam sinetron, oplet cukup sering digambarkan mengalami mogok, baik saat terisi penumpang maupun tidak. Menurut Mandra, tak semua adegan oplet mogok tertulis dalam naskah.
Ada beberapa adegan yang memang oplet benar-benar mendadak tidak berfungsi.
"Kalau oplet enggak nyala setelah dua kali
starter, kami bikin adegan tambahan mendorong. Improvisasi adegan dimulai dengan kata 'dorong'," kata Mandra.
 Mandra dikenal dengan perannya mengendarai oplet dalam 'Si Doel Anak Sekolahan'. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
Riset di CililitanSebelum 'naik pangkat' jadi supir, Mandra 'mengawali karier' dengan menjadi kernet bila Doel bertugas di balik kendali setir oplet. Saat menjadi kernet, Mandra bertugas menarik perhatian penumpang sesuai dengan jurusan si oplet.
Mandra ingat betul dia memang ditawari bermain sebagai kernet dalam sinetron 124 episode itu. Dan untuk menambah pengetahuannya soal kernet, Mandra yang kala itu belum diketahui banyak orang melakukan risetnya sendiri.
Kala itu, proses penerimaan seorang aktor dalam sebuah sinetron tak secepat saat ini. Bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan sejak ditawari pertama kali oleh pihak rumah produksi. Momen yang cukup lama itu jadi peluang emas bagi Mandra meningkatkan kualitasnya.
"Gue sempat nongkrong di Terminal Cililitan karena adegan gue jadi kernet. Lebih dari dua minggu gue
nongkrong, gue mau tahu kelakuan kernet kayak apa, rata-rata mereka
sotoy (sok tahu)," kata Mandra sambil tertawa.
"Gua belajar naik turun oplet, mobil belum berhenti kernet turun atau naik. Belum lagi ketika minta uang, kan enggak pegangan apa-apa, pundak dipakai untuk menopang, ada pelajaran dan tekniknya," lanjut Mandra.
Aktor yang mengawali karier dari Lenong Betawi ini mengaku rindu dengan oplet ketika tak ada lagi sinetron Si Doel Anak Sekolahan, meskipun kisah Doel sempat berlanjut pada sinetron
Si Doel Anak Gedongan (2005) dan film televisi
Si Doel Anak Pinggiran (2011).
Namun dalam dua sinematik tersebut, adegan oplet Mandra bukan lagi bagian yang utama.
Saking mendalami dan kadung jatuh cinta dengan oplet, Mandra mengaku ingin sekali mengoleksi kendaraan tersebut. Namun ia kebingungan mencari oplet lainnya karena kendaraan produksi Morris itu kini sudah amat langka.
Pun oplet asli yang digunakan dalam sinetron sebenarnya dimiliki oleh Rano Karno dan diperbaharui untuk keperluan syuting.
Dalam sebuah wawancara pada 2017, Rano mengaku oplet itu pertama kali ia beli pada 1993 di Kramat Jati dengan harga Rp500 ribuan. Kala itu pun si oplet sudah dalam kondisi jadi kandang ayam.
Demi keperluan syuting
Si Doel Anak Sekolahan, oplet tersebut diperbaiki walaupun kemudian masih kerap mogok. Setelah sinetron kelar, oplet tersebut pun semakin diperbaharui bagian mesin dan bodinya.
"Kalau bikin replika enggak enak sama Rano, cukup satu itu keramat kita," kata Mandra sambil tertawa.
Mandra adalah MandraSelain dikenal dengan oplet, Mandra juga dikenal sebagai aktor dengan logat betawi yang sangat kental. Dialog Mandra dalam sinetron si Doel terasa sangat natural karena sehari-hari ia berbicara dengan logat betawi.
Bahkan banyak orang yang mengira kalau karakter Mandra dalam sinetron sama dengan Mandra dalam kehidupan nyata. Hal tersebut ia rasakan saat ada undangan salah satu acara di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kala itu pihak penyelenggara mengundang Mandra dan Basuki yang berperan sebagai Karyo dalam sinetron si Doel. Mandra sering kali bertengkar dengan Karyo karena hal-hal sepele.
 Mendiang Basuki yang berperan sebagai Karyo (kiri) dan Mandra saat jeda syuting sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'. (Dok. Karnos Film) |
"Dari mulai pesawat, hotel dan mobil dipisah sama Basuki, kata panitia biar enggak berantem. Gue berantem kalau ada honor doang. Kalau enggak ada honor, enggak [berantem]," kata Mandra sambil tertawa.
"Belum lagi waktu itu ada anak kecil mau minta tanda tangan, tapi dilarang sama ibunya. Ibunya bilang jangan minta tanda tangan sama dia [Mandra], dia kan enggak bisa nulis." lanjut Mandra yang menyinggung karakternya yang buta aksara.
Rano menimpali, "Kalau nama karakter di Si Doel semua bisa diganti dari nama asli. Mandra doang yang enggak diganti, kerana memang begitu."
[Gambas:Video CNN] (end)