Lana Del Rey Buat Pembelaan Bakal Tampil di Israel
Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 14:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Lana Del Rey bakal membuat penampilan perdananya di Israel. Dia menjadi satu dari sejumlah musisi yang dijadwalkan tampil dalam gelaran festival musik Meteor Festival, September mendatang.
Sebagai antisipasi timbulnya kontroversi, pelantun Summertime Sadness ini membuat pernyataan soal alasan dirinya memutuskan tampil di Israel. Menurutnya, itu tidak berarti ia sepakat dengan kebijakan yang diambil pemerintahan negara Yahudi itu.
"Saya percaya musik itu universal dan harus digunakan untuk menyatukan kita. Pertunjukan di Tel Aviv bukanlah pernyataan politik atau komitmen terhadap politik di sana," tulisnya.
Lebih lanjut, Rey menyampaikan, "Sama seperti bernyanyi di California, di sini tidak berarti pandangan saya sejalan dengan pendapat pemerintah atau tindakan tak manusiawi."
Sebelumnya, sejumlah musisi dunia kerap menghadapi protes dan kritik di media sosial dari orang-orang yang percaya gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) terhadap negara. Salah satu yang cukup vokal akan gerakan ini yakni personel Pink Floyd, Roger Waters.
Oleh karena itu, Rey juga menegaskan bahwa tujuannya ke sana adalah untuk membawa energi dan menekankan perdamaian.
"Kami sepakat untuk tampil di sana dengan niat bahwa kami dapat tampil di depan anak-anak dan rencana saya adalah menyelesaikannya itu dengan energi cinta dan menekankan perdamaian. Jika kalian tidak setuju, saya mengerti," ujarnya lebih lanjut.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Di sana, Rey akan menjadi penampil utama di hadapan 15 ribu penonton festival yang diselenggarakan di Kibbutz Lehavot Habashan pada 6 hingga 8 September 2018.
Selain dirinya, acara itu akan turut menyuguhkan aksi dari ASAP Ferg, Pusha T, Flying Lotus, Kamasi Washington, Of Montreal, Ariel Pink and Rhye in addition to local artists like Noga Erez, Balkan Beat Box, Geva Alon dan Hadag Nahash.
[Gambas:Youtube] (end)
Sebagai antisipasi timbulnya kontroversi, pelantun Summertime Sadness ini membuat pernyataan soal alasan dirinya memutuskan tampil di Israel. Menurutnya, itu tidak berarti ia sepakat dengan kebijakan yang diambil pemerintahan negara Yahudi itu.
"Saya percaya musik itu universal dan harus digunakan untuk menyatukan kita. Pertunjukan di Tel Aviv bukanlah pernyataan politik atau komitmen terhadap politik di sana," tulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Rey menyampaikan, "Sama seperti bernyanyi di California, di sini tidak berarti pandangan saya sejalan dengan pendapat pemerintah atau tindakan tak manusiawi."
Sebelumnya, sejumlah musisi dunia kerap menghadapi protes dan kritik di media sosial dari orang-orang yang percaya gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) terhadap negara. Salah satu yang cukup vokal akan gerakan ini yakni personel Pink Floyd, Roger Waters.
"Kami sepakat untuk tampil di sana dengan niat bahwa kami dapat tampil di depan anak-anak dan rencana saya adalah menyelesaikannya itu dengan energi cinta dan menekankan perdamaian. Jika kalian tidak setuju, saya mengerti," ujarnya lebih lanjut.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Di sana, Rey akan menjadi penampil utama di hadapan 15 ribu penonton festival yang diselenggarakan di Kibbutz Lehavot Habashan pada 6 hingga 8 September 2018.
Selain dirinya, acara itu akan turut menyuguhkan aksi dari ASAP Ferg, Pusha T, Flying Lotus, Kamasi Washington, Of Montreal, Ariel Pink and Rhye in addition to local artists like Noga Erez, Balkan Beat Box, Geva Alon dan Hadag Nahash.
[Gambas:Youtube] (end)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK