Monkey to Millionaire Suarakan Kritik Sosial di 'Envy'
CNN Indonesia
Rabu, 17 Okt 2018 14:31 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Band alternatif Monkey to Millionaire kembali dengan lagu baru, Envy. Lagu ini diambil dari album terbaru yang masih dirahasiakan judulnya.
Seperti lagu-lagu M2M sebelumnya, Wisnu Adji [vokal, gitar] dan Aghan Sudrajat [bass] masih banyak bersuara soal permasalahan sosial yang dituturkan secara sarkastis.
Kali ini, M2M menyoroti fenomena begitu banyak orang yang berlomba-lomba menjadi terkenal, bahkan ketika mereka harus mengorbankan privasi atau menyakiti orang lain.
"Lagu ini tentang bagaimana orang-orang mau ngelakuin apa saja untuk terkenal. Bahkan sampai ngejual kehidupan pribadi mereka cuma buat kebutuhan promosi dan naikin nama," kata Wisnu dalam press rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
"Entah itu mengumbar atau diumbar, playing victim atau membuat orang lain jadi victim. Cuma buat bagus nama sendiri," ujar sang vokalis.
Saat ini M2M sedang fokus mengerjakan album keempat mereka, setelah sebelumnya memiliki Lantai Merah [2009], Inertia [2013] dan Tanpa Koma [2017]. Menurut Aghan, konsep berbeda akan ditampilkan dalam album mendatang.
"Kita ngerasain banget berkembang dari segi aransemen untuk lagu-lagu baru Monkey to Millionaire. Karena ternyata untuk membuat lagu ini terdengar sederhana dan catchy itu susah, ya," kata Aghan seraya mengakui sudah lama tidak melakukannya.
M2M tampaknya sedang mempersiapkan banyak hal baru. Bukan hanya materi album untuk dimuat mendatang, namun juga logo, sampai penambahan personel.
Berangkat dari ajang festival band, Monkey to Millionaire yang awalnya berformat band lambat-laun berubah menjadi duo, dikenal dengan musikalitas dan sound sangat khas. Sejak awal, mereka sudah sering memotret berbagai kejadian sosial yang dalam masyarakat sering diabaikan, seperti dalam Replika atau 30 Nanti.
Album Tanpa Koma kerap disebut sebagai perubahan musikalitas M2M, baik dari segi sound maupun penulisan lirik. Mendengar Envy, para penggemar berpendapat dalam single tersebut seolah M2M kembali ke era Lantai Merah.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Belum diketahui kapan album keempat Monkey to Millionaire ini akan dirilis.
[Gambas:Youtube] (rea/rea)
Seperti lagu-lagu M2M sebelumnya, Wisnu Adji [vokal, gitar] dan Aghan Sudrajat [bass] masih banyak bersuara soal permasalahan sosial yang dituturkan secara sarkastis.
Kali ini, M2M menyoroti fenomena begitu banyak orang yang berlomba-lomba menjadi terkenal, bahkan ketika mereka harus mengorbankan privasi atau menyakiti orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagu ini tentang bagaimana orang-orang mau ngelakuin apa saja untuk terkenal. Bahkan sampai ngejual kehidupan pribadi mereka cuma buat kebutuhan promosi dan naikin nama," kata Wisnu dalam press rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
Saat ini M2M sedang fokus mengerjakan album keempat mereka, setelah sebelumnya memiliki Lantai Merah [2009], Inertia [2013] dan Tanpa Koma [2017]. Menurut Aghan, konsep berbeda akan ditampilkan dalam album mendatang.
"Kita ngerasain banget berkembang dari segi aransemen untuk lagu-lagu baru Monkey to Millionaire. Karena ternyata untuk membuat lagu ini terdengar sederhana dan catchy itu susah, ya," kata Aghan seraya mengakui sudah lama tidak melakukannya.
M2M tampaknya sedang mempersiapkan banyak hal baru. Bukan hanya materi album untuk dimuat mendatang, namun juga logo, sampai penambahan personel.
Berangkat dari ajang festival band, Monkey to Millionaire yang awalnya berformat band lambat-laun berubah menjadi duo, dikenal dengan musikalitas dan sound sangat khas. Sejak awal, mereka sudah sering memotret berbagai kejadian sosial yang dalam masyarakat sering diabaikan, seperti dalam Replika atau 30 Nanti.
Album Tanpa Koma kerap disebut sebagai perubahan musikalitas M2M, baik dari segi sound maupun penulisan lirik. Mendengar Envy, para penggemar berpendapat dalam single tersebut seolah M2M kembali ke era Lantai Merah.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Belum diketahui kapan album keempat Monkey to Millionaire ini akan dirilis.
[Gambas:Youtube] (rea/rea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK