REVIEW KONSER

Suarakan Kejujuran, Noise Buktikan Diri di Penampilan Perdana

CNN Indonesia
Selasa, 06 Nov 2018 16:32 WIB
Noise berhasil memanaskan Rossi Musik, Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan lagu-lagunya yang sarat kritik serta cerita kehidupannya.
Penampilan perdana Raper Abim alias Noise terasa 'membakar' selama satu jam penuh, meneriakkan lirik kritik. (Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raper Abim alias Noise akhirnya menggelar showcase (penampilan) perdana di Rossi Musik, Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah melewati halang-rintang. Mulai dari penggalangan dengan menjual kaus, latihan sampai promosi penampilan.

Lewat fitur Instagram Story, Noise beberapa kali sempat menjelaskan pengeluaran biaya untuk penampilan dan beberapa kekurangannya. Hebatnya, sebagai musisi ia tidak malu mengaku kekurangan. Ia ingin membuktikan bahwa musisi bisa hidup tanpa 'jual diri'.

Sekitar pukul 21:00 pintu dibuka, di atas panggung beralaskan kain putih dengan cap merah telapak sepatu terlihat ada empat orang. Mereka adalah pemain kontrabas, progammer, drummer dan gitaris.

Noise muncul dari belakang kerumunan penonton dan naik ke atas panggung setelah empat musisi memainkan musik lebih dulu. Ia mengenakan kemeja putih dengan coretan logo Anarki, celana pendek dan sepatu Converse yang telapaknya berlumuran cat merah.



Kurang-lebih penampilan Noise berlangsung selama satu jam. Dalam kesempatan itu ia mengenalkan tiga lagu baru yang belum pernah dirilis, yaitu Fashion Weak, Paguyuban Swag dan Binatang Jalang.

Tiga lagu tersebut masuk dalam empat lagu pertama yang dibawakan, satu lagu lain adalah Substansi. Meski belum pernah dirilis, musisi lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berhasil memukau penonton lewat lirik yang apik.

Raper Abim alias Noise di panggung pertamanya di Rossi Musik, Fatmawati, Jakarta Selatan pada Senin (5/11).Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra
Raper Abim alias Noise di panggung pertamanya di Rossi Musik, Fatmawati, Jakarta Selatan pada Senin (5/11).



Terutama lirik bernada sindiran. Seperti penggalan lirik lagu 'Fashion Weak' sebagai berikut:

Tapi ini bukan fashion show
ini bukan fashion show
Kalau lo cuma jadi korban retail hati-hati sama fashion bro

Pun begitu dengan penggalan lirik lagu 'Binatang Jalang':

Orang terpelajar adil sejak dalam pikiran
Walau gua kurang ajar tetap bela keadilan
Injak bumi manusia tapi gua bukan Dilan
injak pedal gas yang dalam biar lo kekencengan

Orang yang mengikuti perkembangan dunia hiburan pasti tahu maksud lirik tersebut. Tidak perlu dijelaskan secara rinci.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pengunjung terlihat mulai panas dan larut dalam penampilan Noise. Penampilan terasa intim ketika ia mengaku lupa lirik lagu 'Paguyuban Swag' dan 'Binatang Jalang'. Mau tak mau ia membaca lirik dari telepon genggam, pengunjung tertawa dan tepuk tangan melihat tingkahnya.

Sayang, Noise menutup penampilannya dengan antiklimaks seperti api yang dipadamkan tiba-tiba.Foto: CNN Indonesia/M Andika Putra
Sayang, Noise menutup penampilannya dengan antiklimaks seperti api yang dipadamkan tiba-tiba.



Selama penampilan, Noise kerap berinteraksi dengan pengunjung sehingga penampilan kemarin malam terasa intim. Mulai dari ucapan terima kasih, sampai penjelaskan bahwa ia kelelahan bernyanyi hingga harus rehat sejenak.

"Jujur gua berantakan bikin acara ini. Tapi ya sudah, enggak apa apa," kata Noise. Pernyataan ini seakan merujuk pada kesulitan ia membuat penampilan sehingga harus menggalang dana.

Ia juga sempat menjelaskan alasan memilih menjadi musisi. Cerita itu dimulai dengan mengingat masa-masa kuliah di ITB, kala itu ia merasa bahwa bekerja sama dengan korporat tidak enak. Itulah yang membuat ia memlih jadi musisi.



Penjelasan perjalanan hidup cukup penting diceritakan dalam penampilan, terlebih penampilan perdana. Tapi sayang penjelasan itu terasa terlalu lama hingga atmosfer yang sudah naik perlahan menurun. Atmosfer terasa seperti jatuh-bangun.

Beruntung Noise membawakan tiga lagu yang sudah dikenal secara berurutan. Tiga lagu itu adalah 'Fuck Your Jaksel Lifestyle', 'Rockstar' dan 'Veteran'. Mayoritas pengunjung tak berhenti bernyanyi dan bergoyang sepanjang lagu dinyanyikan.

Tiga lagu itu dibawakan dengan iringan musik berbeda dari versi yang sudah dirilis. Inilah penampilan yang hanya bisa dirasakan bila menonton secara langsung.

Semakin lama suara Noise terdengar semakin serak, ia nampak benar-benar kelelahan. Tetapi sepertinya mayoritas pengunjung tak peduli dengan hal itu, mereka hanya ingin bernyanyi, bergoyang dan menenggak bir atau anggur merah.



Noise menutup penampilan dengan membawakan ulang lagu 'Mentari' karya Iwan Abdulrachman. Lagu itu ia ketahui saat menjalani masa orientasi kampus. Kala itu ia sempat merasa lagu tersebut terlalu melankolis, belakangan baru ia sadar bahwa lagu itu keren.

"Kalau gosip-gosip underground, katanya lagu ini dibuat saat sekelompok mahasiswa dikepung dalam kampus. Tahun 70an lagu ini sempat jadi lagu perjuangan," kata Noise.

Sayang sekali Noise menutup penampilan dengan lagu yang tidak diketahui oleh mayoritas pengunjung. Alhasil atmosfer tidak memuncak sebagaimana mestinya. Akan lebih baik kalau Noise membawakan lagu hits, seperti 'Subtansi', 'Jaksel' atau 'Veteran'.

Meski begitu, secara keseluruhan, Noise layak mendapat tepuk tangan dan apresiasi tinggi. Ia berhasil membuat acara penampilan dengan usaha sendiri dan membuktikan tidak 'jual diri' untuk hidup sebagai musisi.

(adp/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER