Mudik, Rich Brian Jadi Bintang di Antara Boyband Korea

Brian Imanuel Soewarno alias Rich Brian pulang kampung. Ia tampil di Jakarta dalam festival musik Spotify On Stage Jakarta 2019, di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (4/10) malam.

Rapper berusia 20 tahun ini tampil sebagai penutup acara. Walaupun, ada girlband dan boyband asal Korea Selatan, Brian sukses menjadi bintang dalam perhelatan musik tahunan tersebut. Terlebih ia berasal dari Indonesia yang menjadi rapper kenamaan internasional.

Brian tampil selama 45 menit membawakan sembilan lagu. Penampilannya terasa sangat emosional. Maklum, karena Brian berdarah asli Indonesia. Sehingga, ada rasa kedekatan dengan penonton.

Dalam penampilannya, Brian membawakan lagu-lagu dari album kedua bertajuk The Sailor yang dirilis Juli lalu. Bisa dibilang ia berhasil mengusung daftar lagu yang dibawakan dengan baik, sehingga bisa memainkan emosi penonton.

Sebagai pembuka penampilannya, Brian menyanyikan lagu bertajuk Rapapa dan The Sailor. Dua lagu ini merupakan lagu hit dari album The Sailor. Penonton yang sudah menunggu kurang lebih selama dua jam pun mulai 'panas'.

Penampilan Brian makin terasa emosional ketika ia membawakan Drive Safe, 100 Degrees, Dat Stick dan Glow Like Dat. Riuh penonton menggema, mereka pun ikut bernyanyi.

Brian sempat bercerita Drive Safe bercerita tentang hidup yang singkat. Lagu itu ia buat untuk orang-orang yang ia cintai dalam hidupnya.

Rich Brian saat tampil di panggung Spotify on Stage, Jumat (4/10). (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).

Berikut penggalan Drive Safe:

All these thoughts I have in my head
Got me blinded from the sunset
I'm tryin' hard to stop the rain
Cause smilin' doesn't feel the same

I just called to tell you, drive safe
Will I see you in the mornin'?
Cause I just wanna feel your touch
Cause I don't think I had enough

Aransemen Drive Safe yang tidak up beat membuat suasana jadi melankolis. Apalagi, sebelum membawakan lagu itu Brian meminta semua pengunjung menyalakan lampu senter dari telepon genggam.

Hal serupa dilakukan ketika lagi Dat Stick dan Glow Like Dar dilantunkan. Dat Stick adalah lagu pertama yang Brian rilis dan berhasil membuat namanya dikenal dunia internasional. Dari lagu tersebut, ia bekerja sama dengan label rekaman 88 Rising, kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk meniti karier.

Penggemar yang mengenal Brian sudah pasti mengetahuinya. Sembari mendengar lagu tersebut, penonton dibawa mengenang video Dat Stick yang unik, di mana ia mengenakan polo shirt jambon dan tas pinggang, berjalan di komplek rumah.

Sementara, Glow Like Dat adalah lagu yang ia rilis ketika sudah bergabung dengan 88 Rising. Lagu ini juga menjadi pengingat masa-masa awal Brian meniti karier sebagai rapper di negeri Paman Sam. Tak disangka-sangka, ia yang masih sangat muda menjadi rapper internasional dan tinggal di Amerika.

Puncak terbaik dari penampilan Brian ada di bagian akhir. Ia membawakan dua lagu Yellow dan Kids secara berurutan. Dua lagu ini sangat personal bagi Brian dan mungkin juga atau akan dirasakan oleh orang Indonesia.

Yellow bertemakan tentang krisis identitas. Bercerita tentang pribadi yang hidup di negara orang lain atau dengan kata lain, imigran. Yellow bisa jadi bercerita tentang pengalaman Rich Brian sendiri atau orang lain yang sama sepertinya.

Rich Brian tampil di panggung Spotify on Stage, Jumat (4/10). (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).

Sementara, Kids bercerita tentang dirinya sendiri, anak Indonesia biasa yang berubah jadi rapper kenamaan Internasional. Tentu saja pencapaian itu tidak mudah yang juga dijelaskan dalam lagu.

Penonton tidak berhenti bernyanyi dan tampak meresapi lirik demi lirik dari lagu tersebut. Sangat emosional.

Selama tampil, Brian sangat sering berinteraksi dengan penonton dengan bahasa Inggris. Mulai dari bercerita tentang lagu, persiapan tur Amerika sampai meminta penonton meneriakkan namanya. Sebelum Brian turun panggung, ia mengucapkan satu frasa yang disambut riuh penonton.

"Terima kasih banyak," kata Brian dalam bahasa Indonesia yang disambut sorak sorai penonton sangat kencang.

Penggunaan bahasa Indonesia itu menjadi klimaks penampilan Brian yang sedari awal berinteraksi dengan bahasa Inggris. Ia masih dan tetap orang Indonesia.