Liam Payne Ungkap Pengalaman Buruk di One Direction
Tim, CNN Indonesia | Jumat, 18/10/2019 08:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Liam Payne mengingat sejumlah pengalamannya di era One Direction. Berbicara di podcast Table Manners With Jessie Ware, ia menyebut jika masih berada dalam boyband bentukan Simon Cowell tersebut, hal itu akan 'membunuhnya'.
Menurut Payne, saat itu One Direction terlalu banyak bekerja, dan ia tak bisa memiliki kehidupan pribadi.
"Tidak ada tombol berhenti. Anda tak punya kendali atas hidup Anda. Itu sebabnya saya kehilangan kendali penuh atas segalanya," kata Payne, mengutip NME.
Akibatnya, kata Payne, ia kesulitan mempelajari dirinya sendiri. Ia menceritakan sempat kesulitan menjawab pertanyaan terapis dalam salah satu sesi.
"Saya ingat masuk ke dalam ruang terapi dan ia bertanya, 'Apa yang ingin Anda lakukan?'. Saya belum tahu. Saya hanya hidup seperti bintang pop penyendiri yang takut pada orang, yang hanya tinggal di dalam sepanjang waktu," ujarnya.
Ia menambahkan, "Itu akan membunuh saya."
Ketika One Direction mulai menunjukkan tanda-tanda tak bakal bertahan, Payne juga merasa ketakutan. Baginya, saat itu hanya dua pilihan, yaitu 'menjadi bintang muda yang bakal meninggal kapan saja atau melanjutkan kehidupan'.
Liam Payne memilih yang kedua. Pada 2016, ia mengikat kontrak dengan Republic Records, lalu merilis Strip That Down pada 2017. Setahun kemudian, ia meluncurkan mini album bertajuk First Time.
Payne berhasil bertahan tanpa One Direction. Ia juga kerap berkolaborasi, seperti bersama Zedd dalam Get Low, bersama Rita Ora di For You, serta dalam lagu terbarunya, Stack It Up dengan A Boogie wit da Hoodie.
Payne menilai, kesuksesan bagai koin yang memiliki dua sisi. "Keberhasilan adalah bagian yang akan membunuhmu, lebih dari segalanya," katanya.
"Kesuksesan itu menakuti saya. Saya bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (daf/rea)
Menurut Payne, saat itu One Direction terlalu banyak bekerja, dan ia tak bisa memiliki kehidupan pribadi.
"Tidak ada tombol berhenti. Anda tak punya kendali atas hidup Anda. Itu sebabnya saya kehilangan kendali penuh atas segalanya," kata Payne, mengutip NME.
"Saya ingat masuk ke dalam ruang terapi dan ia bertanya, 'Apa yang ingin Anda lakukan?'. Saya belum tahu. Saya hanya hidup seperti bintang pop penyendiri yang takut pada orang, yang hanya tinggal di dalam sepanjang waktu," ujarnya.
Ia menambahkan, "Itu akan membunuh saya."
Ketika One Direction mulai menunjukkan tanda-tanda tak bakal bertahan, Payne juga merasa ketakutan. Baginya, saat itu hanya dua pilihan, yaitu 'menjadi bintang muda yang bakal meninggal kapan saja atau melanjutkan kehidupan'.
![]() |
Payne berhasil bertahan tanpa One Direction. Ia juga kerap berkolaborasi, seperti bersama Zedd dalam Get Low, bersama Rita Ora di For You, serta dalam lagu terbarunya, Stack It Up dengan A Boogie wit da Hoodie.
Payne menilai, kesuksesan bagai koin yang memiliki dua sisi. "Keberhasilan adalah bagian yang akan membunuhmu, lebih dari segalanya," katanya.
"Kesuksesan itu menakuti saya. Saya bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (daf/rea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Ulasan Film
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Daftar Lengkap Pemenang Golden Globe Awards 2021
Hiburan • 55 menit yang lalu
Chadwick Boseman Raih Aktor Film Terbaik Golden Globe 2021
Hiburan 1 jam yang lalu
Curhat ke Oprah, Harry Khawatir Tragedi Putri Diana Terulang
Hiburan 14 menit yang lalu