Review Single: Tom Misch - What Kinda Music
CNN Indonesia
Senin, 17 Feb 2020 20:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tom Misch tengah menjajal area baru. Ia bereksperimen tidak hanya dalam lagu What Kinda Music, namun juga dengan rekan kolaborasi Yussef Dayes.
Sejak awal, What Kinda Music sudah terdengar amat berbeda dari lagu-lagu terdahulu. Sebelumnya, musik Misch kental dengan melodi manis, mengalun seperti ombak lembut di pantai yang cukup aman untuk jadi arena bermain anak kecil.
Dan kini, ia jelas keluar dari pantai yang tenang itu, menghampiri ombak besar dengan sengaja. Mungkin Misch kuyup, karena ia mengaku mengerjakan proyek ini dalam dua tahun terakhir, namun ia berhasil.
Untuk memahami eksperimen What Kinda Music, harus terlebih dahulu menilik siapa Yussef Dayes. Ia adalah drummer jazz asal Inggris, dikenal lewat duo Yussef Kamaal, dan telah mempesona media-media lokal dengan ketukannya seperti dalam Duality (For My Ladies/Othello).
[Gambas:Youtube]
Latar belakang itu cukup menjelaskan intro What Kinda Music, progressive jazz yang tak terduga, dilengkapi sentuhan khas Misch. Misch masih mempertahankan gaya 'flat' saat bernyanyi, seperti tanpa emosi, tetapi justru dengan begitu apa yang ia lantunkan jadi lebih terdengar.
Video musik What Kinda Music sesuai dengan vibes lagu, menghipnotis dan menimbulkan rasa penasaran. Hanya ada seorang pria dalam video, digambarkan terus bergerak dan mencari, berlari di hutan, termenung di kereta. Video yang cenderung suram, menampilkan warna-warna yang entah bagaimana, terasa 'begitu-Inggris'.
[Gambas:Youtube]
Pada 12 Februari, label Blue Note menyebut Tom Misch dan Yussef Dayes akan merilis album kolaborasi, April mendatang. Blue Note adalah salah satu label jazz yang paling dikenal. What Kinda Music diputuskan jadi pembuka, langkah tepat karena lagu ini benar-benar menarik perhatian, terlebih bagi pendengar Tom Misch.
Kolaborasi bukan hal baru bagi Misch. Menarik memperhatikan langkah pria 24 tahun itu, yang tampak gemar menjelajah. Ia tercatat pernah berbagi proyek dengan FKJ (French Kiwi Juice), Loyle Carner, sampai Jordan Rakei.
"Yussef datang dengan latar belakang yang lebih eksperimental, dan dia punya banyak ide gila, bebas. Saya tahu bagaimana menulis melodi yang catchy, tapi dengan kord mengejutkan dan saya memahami formula lagu populer," kata Misch tentang kolaborasi dengan Yussef, mengutip Blue Note.
"Jadi saya pikir, saya memadukan ide-ide itu dan membuat mereka dapat didengarkan,"
Misch selalu punya sentuhan jazz dan hip hop gaya lama, namun sejauh ini ia belum pernah benar-benar menceburkan diri. Mungkin akan berbeda kondisinya dengan album mendatang, mungkin juga tidak. Bakal menarik melihat ego siapa yang lebih besar dalam album kolaborasi itu, Tom Misch atau Yussef Dayes.
[Gambas:Video CNN] (rea)
Sejak awal, What Kinda Music sudah terdengar amat berbeda dari lagu-lagu terdahulu. Sebelumnya, musik Misch kental dengan melodi manis, mengalun seperti ombak lembut di pantai yang cukup aman untuk jadi arena bermain anak kecil.
Dan kini, ia jelas keluar dari pantai yang tenang itu, menghampiri ombak besar dengan sengaja. Mungkin Misch kuyup, karena ia mengaku mengerjakan proyek ini dalam dua tahun terakhir, namun ia berhasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memahami eksperimen What Kinda Music, harus terlebih dahulu menilik siapa Yussef Dayes. Ia adalah drummer jazz asal Inggris, dikenal lewat duo Yussef Kamaal, dan telah mempesona media-media lokal dengan ketukannya seperti dalam Duality (For My Ladies/Othello).
[Gambas:Youtube]
Video musik What Kinda Music sesuai dengan vibes lagu, menghipnotis dan menimbulkan rasa penasaran. Hanya ada seorang pria dalam video, digambarkan terus bergerak dan mencari, berlari di hutan, termenung di kereta. Video yang cenderung suram, menampilkan warna-warna yang entah bagaimana, terasa 'begitu-Inggris'.
[Gambas:Youtube]
Pada 12 Februari, label Blue Note menyebut Tom Misch dan Yussef Dayes akan merilis album kolaborasi, April mendatang. Blue Note adalah salah satu label jazz yang paling dikenal. What Kinda Music diputuskan jadi pembuka, langkah tepat karena lagu ini benar-benar menarik perhatian, terlebih bagi pendengar Tom Misch.
"Yussef datang dengan latar belakang yang lebih eksperimental, dan dia punya banyak ide gila, bebas. Saya tahu bagaimana menulis melodi yang catchy, tapi dengan kord mengejutkan dan saya memahami formula lagu populer," kata Misch tentang kolaborasi dengan Yussef, mengutip Blue Note.
"Jadi saya pikir, saya memadukan ide-ide itu dan membuat mereka dapat didengarkan,"
Misch selalu punya sentuhan jazz dan hip hop gaya lama, namun sejauh ini ia belum pernah benar-benar menceburkan diri. Mungkin akan berbeda kondisinya dengan album mendatang, mungkin juga tidak. Bakal menarik melihat ego siapa yang lebih besar dalam album kolaborasi itu, Tom Misch atau Yussef Dayes.
[Gambas:Video CNN] (rea)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK