Jakarta, CNN Indonesia -- Band rock eksperimental asal Amerika Serikat, Yeasayer, menuntut
Kendrick Lamar dan
The Weeknd terkait lagu latar
Black Panther.
NME melaporkan bahwa Yeasayer menuding Lamar, The Weeknd, dan tim kreatif film tersebut mengambil "secuplik bagian paduan suara" dari lagu "Sunrise" yang mereka rilis pada 2007.
Merujuk pada surat tuntutan yang diserahkan pada Senin lalu, Yeasayer menuduh tim kreatif mengambil bagian paduan suara itu dan menaruhnya menjadi "bagian substansial" dari lagu latar Black Panther bertajuk "Pray for Me".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeasayer juga menyebut Lamar dan The Weeknd sengaja memodifikasi bagian paduan suara itu "dengan maksud untuk menutupi kecurangan" dan menggunakannya sebanyak delapan kali di "Pray for Me".
Potongan suara yang dijiplak itu digambarkan "terdiri dari suara laki-laki yang menyanyi dengan nada tinggi dan getar vibra."
"Terlepas dari prosesnya, tertuduh tetap menggunakan lagu [Yeasayer] yang masih menyimpan karakteristiknya dan langsung dapat dikenali sebagai materi [Yeasayer]," demikian kutipan surat tuntutan Yeasayer.
Yeasayer kemudian menuntut sejumlah dana yang tak diungkap sebagai ganti rugi atas penggunaan bagian "Pray for Me" tersebut.
Band eksperimental itu sendiri sudah bubar sejak 2019. Sebelum berpisah, Yeasayer sudah merilis 5 album, yaitu All Hour Cymbals (2007), Odd Blood (2010), Fragrant World (2012), Amen & Goodbye (2016), dan Erotic Reruns (2019).
(has)