Produser Ungkap Alasan Karakter Li Shang Hilang di Mulan

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 15:00 WIB
Produser menyebut momen #MeToo menjadi salah satu sebab karakter Li Shang hilang dalam film live-action Mulan kali ini.
Produser menyebut momen #MeToo menjadi salah satu sebab karakter Li Shang hilang dalam film live-action Mulan kali ini. (dok. Walt Disney Pictures via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Disney buka suara terkait karakter Jenderal Li Shang yang absen dari film Mulan versi live-action. Produser Jason Reed mengatakan gerakan #MeToo menjadi salah satu penyebab karakter Jenderal Li Shang 'menghilang'.

"Saya rasa secara khusus karena kemunculan gerakan #MeToo. Memiliki seorang komandan yang juga memiliki hubungan cinta seksual sangat tidak nyaman. Kami anggap itu tidak pantas," kata Jason Reed.

Dalam versi animasi, Jenderal Li Shang bukan hanya menjadi karakter kunci. Karakter tersebut juga menarik perhatian dengan penampilan yang menawan serta kemampuan seni bela diri. Karakternya turut berpengaruh dalam jalan cerita, tak hanya bagi Mulan tapi seluruh pasukan untuk bangkit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran Li Shang juga menunjukkan dampak negatif akibat perang, yaitu ketika dirinya kehilangan sang ayah. Tak hanya itu, Li Shang juga memiliki ikatan asmara dengan karakter lain Mulan yang maskulin, Ping, dan menunjukkan perwakilan kelompok LGBTQ.

Jason Reed menyatakan karakter Li Shang sesungguhnya akan tetap ada dalam Mulan versi live-action namun dalam bentuk dua karakter yang lain. Salah satunya adalah Komandan Tung yang bertindak sebagai ayah pengganti dan mentornya dalam film.

Karakter lainnya adalah Honghui, rekan Mulan, yang akan diperankan aktor asal Selandia Baru Yoson An. Jason Reed memastikan Honghui memiliki karakter pendiam, terhormat, jeli dan bisa menyeimbangkan kedinamisan Mulan.

"Pertemuan awal mereka tidak begitu baik. Namun, dalam proses pelatihan bersama, mereka memiliki ikatan yang sulit dijelaskan karena sama-sama menyadari semangat juang. Mereka kemudian membangun persahabatan," kata Jason Reed seperti dilansir Collider.

Dalam kesempatan itu, Yoson An buka suara terkait kemungkinan unsur LGBTQ masih ada atau tidak dalam versi live-action. Menurutnya, live-action Mulan berbeda dengan animasi orisinal yang dirilis pada 1998.

"Saya melihat sisi yang lain dari karakter Li Shang. Saya tak bisa bicara banyak. Namun, banyak lapisan yang bisa dilihat dari karakternya (Honghui). Penonton bisa melihat itu saat menonton film (live-action)," kata Yoson An.

Secara garis besar, live-action Mulan masih mengikuti kisah klasik yang dirilis lewat animasi pada 1998. Kisahnya berfokus pada seorang perempuan Tionghoa muda yang menyamar sebagai seorang pria untuk bertarung menggantikan ayahnya.

Kisah film itu sendiri terinspirasi dari kisah legenda tentang Hua Mulan, seorang pejuang perempuan China dari periode dinasti Utara dan Selatan (420-589 Masehi), dan muncul pertama kali dalam "Ballad of Mulan".

[Gambas:Youtube]

(chri/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER